Sukses

Mentan Beberkan Jurus Petani Tetap Kerja dan Kebal Covid-19, Apa Saja?

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa pola asupan petani cenderung terjaga.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi para petani yang terus bekerja dan memberikan sumbangsih besar di sektor ekspor selama pandemi Covid-19.

Meski terus bekerja di tengah wabah, ia mengklaim petani cenderung kebal dalam menghadapi serangan virus corona. Salah satunya karena mereka bekerja secara outdoor di tengah terik matahari.

"Sebenarnya yang terdampak pada covid hampir semuanya. Semua pekerja, termasuk petani. Tapi petani yang paling sedikit menurut saya, karena dia selalu kena vitamin D. Kan menanam berjemur itu, dan menanam bergotong-royong itu tidak menyatu," ujar Mentan Syahrul dalam sesi diskusi virtual bersama Podcast Nusantara Liputan6.com, Senin (30/8/2021).

Selain itu, dia menambahkan, petani juga cenderung terjaga secara pola asupan. Bukan hanya bekerja keras, santapan dari hasil buah keringat mereka pun disebutnya bisa jadi imun penghalau Covid-19.

"Covid itu juga harus dihadapi dengan nutrisi yang bagus kan, sayur-sayuran harus diperkuat. Indonesia cukup bagus di bidang pertanian, harus disyukuri, caranya memang harus bertani, berkeringat, harus kerja lah kurang lebih," tuturnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tingkatkan Imun

Syahrul menganggap, hasil pertanian seperti sayur dan buah-buahan dapat meningkatkan imunitas badan. Terlebih saat ini varian delta Covid-19, dimana memakan hasil produksi pertanian dinilai bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

"Harus banyak makan buah, makan yang banyak-banyak kenyang, apalagi varian delta sekarang kan menyerang lambung sampai orang enggak bisa makan. Sesudah menyerah lambung dia naik ke paru, ganggu nafas, mati," imbuhnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.