Sukses

Buwas: Bulog Bakal Produksi Beras Premium di 2022 dan Setop Impor

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas memproyeksikan, pihaknya akan mulai memproduksi beras berkualitas premium pada awal 2022

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas memproyeksikan, pihaknya akan mulai memproduksi beras berkualitas premium pada awal 2022. Sehingga pemerintah tak perlu lagi melakukan impor beras di masa depan.

Buwas mengatakan, Bulog kini tengah menyiapkan infrastruktur pengolahan beras tersebut. Pihaknya tengah merampungkan fasilitas pengolahan beras modern di 13 wilayah yang targetnya selesai pada awal 2022.

"Kita komitmen untuk melaksanakan yang terbaik. Produksi beras yang sekarang lagi dibangun, mesin yang kita bangun itu memproduksi beras premium, bukan medium. Jadi Bulog nanti tidak ada lagi beras impor," tegasnya di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta, Kamis (12/8/2021).

Jika infrastruktur sudah siap, Buwas menyebutkan Bulog nantinya bisa langsung menyerap gabah dari petani setara harga pasar. Sehingga para petani tidak perlu lagi menghadapi tengkulak dan rantai penjualan yang panjang.

"Ini bukti komitmen kita untuk ketahanan pangan, dan kita ingin menjaga kualitas produksi beras. Saya bahkan pernah sampaikan ke pak Presiden (Jokowi), Bulog punya akan menerima semua gabah dari petani," ungkapnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Swasembada Beras

Beras premium yang dihasilkan Bulog tersebut nantinya akan disiapkan untuk stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Dengan begitu, Buwas memastikan negara ke depan akan betul-betul menguasai produksi beras nasional dengan kualitas terjamin.

"Walaupun nanti tadi CBP standarnya adalah beras premium, Bulog yang mengadakan sendiri, kita yang kelola, itu adalah premium. Kita ingin tunjukan beras itu betul-betul dikuasai oleh negara," tandas Buwas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.