Sukses

Ekonom Bongkar Kunci Agar Ekonomi Indonesia Cepat Pulih

Jika Indonesia mampu menghidupkan ekonomi domestik, maka Indonesia bisa bertahan perekonomiannya di tengah pandemi covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan jika Indonesia mampu menghidupkan ekonomi domestik, maka Indonesia bisa bertahan perekonomiannya di tengah pandemi covid-19.

“Bagaimana dengan potensi Indonesia, apakah kita akan recovery? Apakah kita cukup optimis? kalau dari awal saya berkeyakinan sebenarnya punya optimisme, kenapa? karena memang ekonomi kita itu cenderung ekonomi yang tradisional,” kata Saparini dalam dalam Webinar Menakar Efektivitas Stimulus Ekonomi, Selasa (4/5/2021).

Menurutnya, orientasi ekonomi Indonesia adalah domestik ekonomi. Hal itu terlihat dari data yang ditunjukkan bahwa porsi ekspor impor Indonesia terhadap PDB rendah. Artinya, jika Indonesia bisa menghidupkan ekonomi domestik, maka akan cukup bertahan untuk melewati masa Pendem ini.

Namun, Saparini mempertanyakan, apakah stimulus-stimulus yang diberikan sudah mampu untuk menggerakkan potensi domestik yang dimiliki?

Jika melihat Vietnam di mana share ekspornya sangat tinggi terhadap PDB, tentu strategi yang harus dilakukan atau respon kebijakan terhadap pandemi berbeda dengan yang dilakukan oleh Indonesia.

“Oleh karena itu kalau kita melihat ekspor Vietnam itu masih mendominasi di saat pandemi, karena pemerintahnya demikian agresif untuk mencari market bagi produk-produk ekspornya dan kita lihat pelabuhan di Vietnam juga tetap berjalan cukup ramai karena aktivitas perdagangan internasionalnya,” jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sama dengan Singapura

Selain itu, Indonesia juga berbeda dengan Singapura. Meskipun Singapura bergantung pada negara tetangganya karena tidak memiliki manuver sebagaimana dimiliki Indonesia. Lantaran manuver Indonesia itu penduduknya banyak, artinya dari sisi produksi maupun sisi pasar atau konsumsi sebenarnya kita sangat berpotensi.

“Nah itu yang kami yakini. Kalau kita bicara di Kuartal I-2021 ekonominya akan seperti apa? Kuartal I-2021 kalau kita bandingkan dengan Kuartal I-2020 tentu masih akan tumbuh negatif. Karena Kuartal I-2020 kita belum menghadapi pandemi. Pandemi baru kita alami pada akhir Maret jadi masuk ke Kuartal kedua,” ujarnya.

Demikian, ia memperkirakan kuartal I-2021 ini masih akan tumbuh negatif. Walaupun negatif tidak akan dalam, yakni sekitar minus 1 atau minus 0,5 yang artinya cukup berbeda dengan kondisi pada kuartal sebelumnya.

Saparini menegaskan kembali,  sebenarnya Indonesia mampu bertahan di masa pandemi ini jika kembangkan ekonomi domestik.   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.