Sukses

Pertamina Ingin Mendunia, Erick Thohir Minta Wejangan Menlu Retno

Erick Thohir meminta bimbingan dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang secara footprint di ranah internasional jauh lebih besar dan berpengalaman sehingga bisa memajukan BUMN termasuk Pertamina.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) dan Kementerian Luar Negeri melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) terkait kerja sama untuk ekspansi ke pasar internasional, Kamis 28 Januari 2021. Nota Kesepahaman ini merupakan implementasi dari MoU Kerja Sama Diplomasi Ekonomi antara Kementerian BUMN dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang diteken pada 17 Juli 2020.

Menteri BUMN Erick Thohir yang turut hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, ia bersyukur kerjasama antara Kementerian BUMN dan Kemenlu bisa terus berjalan dengan baik. Sebab, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengarahkan Kemenlu untuk beradaptasi secara penugasan.

"Salah satunya bagaimana Kemenlu harus jadi ujung tombak dari pembukaan kesempatan negara kita untuk berkembang perbaiki supply chain atau istilahnya perdagangan," kata Erick Thohir, Kamis (28/1/2021).

Erick beranggapan, pihaknya masih banyak kekurangan dalam hal pengembangan perdagangan dan ekonomi di pasar internasional. Oleh karenanya ia meminta bimbingan dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan kolega yang secara footprint di ranah internasional jauh lebih besar dan berpengalaman.

"Kita bisa dibimbing apakah misalnya dalam kerja sama payung hukumnya atau kebijakan geopolitiknya, ataupun hal-hal yang lain," pinta Erick.

Dia mengharap wejangan tersebut lantaran dirinya memahami kegiatan bisnis BUMN di luar pasti harus mengikuti kebijakan yang ditetapkan pada suatu negara.

"Karena kita tahu negara-negara itu pasti juga punya kepentingan lain-lain yang saya rasa bisa sewaktu-waktu ubah policy. Tentu dengan keberadaan Kemenlu kita bisa menjembatani persepsi daripada perubahan geopolitik itu," tukas Erick Thohir.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kapal Raksasa Berkapasitas 2 Juta Barrel Milik Pertamina Mengapung Perdana di Laut Jepang

PT Pertamina (Persero) luncurkan kapal baru Very Large Crude Carrier (VLCC)  berkapasitas 2 juta barel. Adanya kapal baru ini untuk memperkuat stok dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional.

Kapal raksasa yang diberi nama Pertamina Primedan dibangun pada 2018 ini diluncurkan dengan pengapungan kapal untuk pertama kali ke air laut pada Selasa, 19 Januari 2021, di Kumamoto, Jepang. Kapal ini dijadwalkan serah terima pada 30 Maret 2021.

 

Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero) Iman Rahman mengatakan, kehadiran kapal VLCC bukan hanya kebanggaan bagi Pertamina, namun juga bagi Indonesia karena memiliki armada yang tangguh dengan performa luar biasa.

“Pembangunan Kapal VLCC ini diharapkan dapat memacu Pertamina untuk makin berdaya saing, tidak hanya di sektor regional namun juga internasional,” ujar Imam, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (20/1/2021).

Imam menambahkan, kapal VLCC ini bukanlah kapal yang kecil, oleh karena itu harus dilakukan perencanaan yang baik agar dapat mengoptimalkan utilisasi VLCC, dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional.

Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS) Erry Widiastono mengatakan, dengan bidang usaha utama pelayaran atau pengangkutan laut, mendapat tugas sebagai supporting supply chain distribusi untuk pengangkutan kargo impor Pertamina dengan skema FOB (Free On Board).

Menurut Erry, kapal Pertamina Prime ini merupakan kapal kedua tipe VLCC yang disiapkan untuk mendukung pengamanan pasokan kebutuhan feedstock kilang yang dijalankan oleh Subholding Refinery & Petrochemical Pertamina.

Kedua kapal VLCC tersebut masing-masing memiliki kapasitas angkutan cargo sebesar 324,995 m3  dengan kondisi 95 persen dari kapasitas atau sekitar 2 juta barrel yang merupakan single screw driven single deck type crude oil tanker dengan panjang keseluruhan (LOA) 330 meter dan draft 29.35 meter.

Sebelumnya, Pertamina telah meluncurkan kapal pertamanya Pertamina Pride pada 29 November 2020 dan ditargetkan untuk serah terima pada 9 Februari 2021.

Erry menambahkan, kapal VLCC ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain performa kapal memiliki kecepatan sebesar 16.9 knot yang diperoleh dari keunggulan desain kapal yang menggunakan teknologi Super Stream Duct.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.