Sukses

Inilah Deretan Miliarder Paling Cuan dan Merugi di 2020

Sekitar 60 persen dari 2.200 miliarder di muka bumi ini, menjadi lebih kaya di tahun 2020.

Liputan6.com, Jakarta Tahun 2020 menjadi tahun yang sulit bagi banyak orang. Virus Covid-19 yang berhasil merenggut lebih dari 1,6 juta nyawa secara global, menyebabkan aktivitas ekonomi dan bisnis di dunia internasional terhempas.

Namun nasib serupa tidak nampaknya tidak dirasakan para miliarder dunia. Faktanya sekitar 60 persen dari 2.200 miliarder di muka bumi ini, menjadi lebih kaya di tahun 2020. Sedangkan hanya 36 persen yang menjadi sedikit lebih miskin.

Tidak ada miliarder yang panen lebih besar untuk tahun ini dari Elon Musk. CEO perusahaan mobil listrik Tesla tersebut memulai tahun 2020 dengan kekayaan bersih USD 26,6 miliar.

Dengan terus meningkatnya saham Tesla setelah di informasikan akan di tambahkan kepada indeks S&P 500, terhitung dari 11 Desember, kekayaan dari Musk sendiris ekarang bernilai USD 136,9 miliar.

Angka tersebut pun menjadikan dirinya sebgai orang terkaya ketiga di dunia, seperti melansir Forbes, Rabu (23/12/2020):

Orang kedua yang paling untung di 2020 adalah Jeff Bezos. Walaupun tertinggal dalam soal keutungan bisnis dari Elon Musk tahun ini, angka kekayaan Bezos pun nampak tidak terlalu buruk.

Jeff Bezos dengan kekayaan bersih USD 182,2 miliar) menjadi lebih kaya USD 67,5 miliar sepanjang tahun 2020.

Meningkatnya kekayaan Bezos sendiri tidak lain berhubungan dengan terusnya meningkat kebutuhan parakonsumen terhadap jasa pengiriman barang dari Amazon.

Pada bulan Agustus lalu, Bezos sendiri menjadi orang pertama dalam sejarah yang memiliki kekayaan bersih di atas USD 200 miliar.

Tetapi walaupun begitu, tidak semua miliarder di muka bumi ini mengalami keuntungan yang besar. Beberapa diantaranya bahkan diperhitungkan lebih miskin di tahun 2020 akibat pandemi.

Berikut ini adalah daftar miliarder-milarder dunia yang jadi pemenang dan pecundang di tahun 2020:

 Miliarder Pemenang:

1. Elon Musk

Negara: Amerika Serikat

Keuntungan: USD 110,3 miliar

Kekayaan bersih: USD 136,9 miliar

Pada tahun 2020, Musk memang menjadi miliarder yang paling untung jika di bandingkan dengan lainnya.

Sejak Mei lalu, Musksendiri dianugerahi saham senilai USD 27,5 miliar. Lalu usaha sampingan dari Musk sendiri, SpaceX, dinilai terus melesat, setelah berhasilmeluncurkan misi orbit berawak pertama Amerika sejak 2011.

Pada bulan November lalu pun, SpaceX sendiri mendapatkan ijin dari NASA untuk mengirim astronot ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional. Forbes sendiri mengestimasi bahwa saham dari SpaceX sekarangbernilai USD 20 miliar.

 

2. Jeff Bezos

Negara: Amerika Serikat

Keuntungan: USD 67,5 miliar

Kekayaan bersih: USD 182,2 miliar

Sekarang dirinya mungkin bukan menjadi manusia dengan kekayaan USD 200 miliar lagi, tetapi Bezos sampai sekarang masih menjadi orang terkaya di muka bumi ini.

Bezos sendiri memegang sebesar 11 persen porsi saham dari Amazon, yang sekarang memiliki kapitalisasi pasar lebih dari USD 1,5 triliun.

Bezos yang memang mungkin kurang aktif terhadap kegiatan amalnya, menigkatkan usaha sumbangsihnya dengan berkomitmen sebesarUSD 10 miliar di bulan Februari, untuk memerangi perubahan iklim.

Setelah itu, dirinya juga dilaporkan menyumbangkan lebih dari USD 800 juta untuk sebuah organisasi lingkungan pada bulan November lalu.

 

3. Zhong Shanshan

Negara: China

Keuntungan: USD 60,5 miliar

Kekayaan bersih: USD 62,5 miliar

Zhong sendiri membuat peningkatan yang luar biasa menakjubkan berkat suksesnya penawaran umum perdana di tahun ini. Merek air kemasan Nongfu Spring yang didirikannya dan masih dimpipin oleh dirinya ini, mengklaim sekitar seperlima pasar air kemasan di China.

Perusahaanya tersebut pun berhasil go-public di pada bulan September dengan harga USD 2,77 per sahamnya, dan pada 11 Desember pun harga sahamnya hampirnaik dua kali lipat.

Zhong sendiri juga mengontrol membuat vaksin Beijing Wantai Biological Pharmacy, yang go public pada bulan April.

 

 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

4. Dan Gilbert

Negara: Amerika Serikat

Keuntungan: USD 37,1 miliar

Kekayaan bersih: USD 43,9 miliar

Gilbert yang merupakan salah satu pendiri dari perusahaan peminjaman hiptek online, Quicken Loans, juga mendapatkan keuntunganbesar-besaran dari IPO tahun ini. Perusahaan induk Quicken Loans, Rocket Companies, juga berhasil go public pada bulan Agustus.

Gilbert sendiri sekarang memiliki 95 persen dari Rocket Companies, yang sudah bernilai lebih dari USD 41 miliar pada penutupan pasar pada 11 Desember.

Gilbert yang juga mempunyai mayoritas sahamnya di salah satu tim NBA, Cleveland Cavaliers, menjadikan dirinya sebagai pemiliktim olahraga terkaya di Amerika.

 

5. Bernard Arnault

Negara: Perancis

Keuntungan: USD 35 miliar

Kekayaan bersih: USD 146,3 miliar

Bahkan selama tahun yang cukup berantakan untuk konglomerat barang mewah Prancisnya, kekayaan Arnault sendiri tumbuh lebih dari 30 persen.

LVMH sendiri sempat membatalkan rencana akuisisi dari Tiffany & Co. ketika pandemi melanda, sebelum pada akhirnya mencapai kesepakatan dengan perusahaan pengecer berlian tersebut pada bulan Oktober dengan harga USD 15,8 miliar (lebih rendah USD 400 juta)dari penawaran awal pada November 2019.

Walaupun angka penjualan di laporkan menurun, LVMH mengejutkan investor pada musim gugur ini ketika melaporkan bahwa penjualan tas Louis Vuitton dan Dior masih berlangsung kuat di negara Kora Selatan dan China.

 

 

 

3 dari 4 halaman

Miliarder yang Terpuruk

1. Carlos Slim Helú

Negara: Meksiko

Penurunan: USD 5 miliar

Kekayaan bersih: USD 58,2 miliar

Slim Helú dan keluarganya mengendalikan América Móvil, perusahaan telekomunikasi terbesar di Amerika Latin. Meskipun bisnis keluarganya tersebutbisa dibilang masih berlangsung stabil, kekayaan bersih Slim jatuh dengan nilai peso Meksiko.

Terhadap dolar Amerika, peso turun sebanyak 26 persen di akhir bulan Maret lalu. Sejak itu, sebagian besar mata uang telah pulih, tetapi nilainya masih sekitar 5 persen  lebih rendah dari pada akhir 2019.

 

2. Sheldon Adelson

Negara: Amerika Serikat

Penurunan: USD 5 miliar

Kekayaan bersih: USD 35,1 miliar

Tahun 2020 merupakan periode yang sulit untuk industri perjudian. Hal itu dapat dilihat dengan terpukulnya angka kekayaan bersihdari Sheldon Adelson.

Adelson sendiri adalah ketua dan CEO Las Vegas Sands, yang memiliki properti seperti The Venetian dan The Palazzo, dimana menara hotel-hotel tersebut dinyatakan telah tutup sementara dari awal bulan Desember.

Bahkan setelah pariwisata domestik mengalami peningkatan selama musim panas, pendapatan Las Vegas Sands turun 82 persen selama kuartal ketiga dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun nampaknya angka tersebut pun dinilai akan kembali pulih. Per 11 Desember, saham Las Vegas Sands naik 18 persen  dibandingkan di akhir Oktober, berkat kesukesan berita produksi vaksin.

 

3. Sun Hongbin

Negara: China

Penurunan: USD 4,8 miliar

Kekayaan bersih: USD 8,1 miliar

Dengan masih banyaknya jumlah orang yang terinfeksi dari Covid-19, tahun ini bukan waktu yang tepat untuk mendirikan bisnis taman hiburan.

Berlangsungnya pandemi Covid-19 memaksa berbagai taman hiburan ditutup, dan perusahaan mengurangi kapasitas dan mengambil tindakan pengamanan ekstra saat dibuka kembali.

Sunac China Holdings, sebuah perusahaan real estat yang didirikan dan diketuai oleh Sun Hongbin, membeli taman hiburan Dalian Wanda Group pada tahun 2017.

Per 11 Desember, saham Sunac turun hampir 40 persen  untuk tahun ini, menghapus lebih dari sepertiga kekayaan bersih dari Sun.

 

 

4 dari 4 halaman

4. Hui Ka Yan

Negara: China

Penurunan: USD 4,6 miliar

Kekayaan Bersih: USD 27,7 miliar

Hui Ka Yan sampai sekarang ini masih mengetuai Evergrande Group, yang merupakan salah satu perusahaan pengembang real estate terbesar di China.

Dalam laporan pendapatan tengah tahun, Evergrande mengungkapkan bahwa mereka berutang USD 128 miliar untuk keperluan pembelian tanah dan pembangunan unit mobil listriknya.

Perusahaan ini pun berusaha untuk mengumpulkan uang awal bulan ini dengan melepaskan merek layanan real estatnya, tetapihal itu pun nampaknya terselamatkan dengan respon hangat IPO. Pada 11 Desember, saham perusahaan induk Evergrande turun hampir 22 persen  untuk tahun ini.

 

5. Harold Hamm

Negara: Amerika Serikat

Penurunan: USD 4,3 miliar

Kekayaan bersih: USD 5,6 miliar

Hamm, ketua dan CEO dari produsen minyak independen Continental Resources, telah kehilangan lebih dari 43 persen kekayaannya sejak awal tahun. Industri minyak, yang dilanda perang harga pada bulan Maret, telah bergejolak selama pandemi.

Penguncian dan pembatasan perjalanan menyebabkan orang-orang mengurangi kegiatan perjalanan terbang dan mengemudi, yang otomatis mengurangi permintaan bahan bakar.

Walaupun begitu, saham dari Continental Resources telah pulih sebagian dari titik terendah musim semi, tetapi masih turun 45 persen sejak awal tahun.

 

Reporter: Yoga Senjaya Putra

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.