Sukses

Lion Air Khawatir Mati Suri Lagi Akibat PSBB Jakarta

Lion Air Group menyatakan industri penerbangan dan pariwisata menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19

Liputan6.com, Jakarta Lion Air Group menyatakan industri penerbangan dan pariwisata menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19. Untuk itu, pihak maskapai mengajak semua pihak untuk bahu membahu memulihkan sektor industri ini.

Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan, ia tak mau industri penerbangan kembali mati suri lagi akibat wabah virus corona. Terlebih saat ini beberapa wilayah seperti DKI Jakarta akan kembali menerapkan sistem Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Kami berharap semua pemangku kepentingan ikut menjaga, kita jaga termasuk dunia penerbangan nasional. Saya takut hubungan antar wilayah terganggu jika penerbangan kembali diputus akibat pandemi Covid-19," ujar dia dalam keterangan tertulis, Jumat (11/9/2020).

Edward menjelaskan, perjalanan bisnis masih mendominasi penumpang yang terbang dengan pesawat perusahaan selama masa pandemi, dibandingkan dengan perjalanan wisata dan kunjungan keluarga.

Pergerakan masyarakat untuk perjalanan bisnis mencapai 60 persen, kunjungan wisata 20 persen, dan 20 persen merupakan perjalanan untuk kunjugan keluarga.

Perjalanan bisnis disebutnya masih mendominasi lantaran memang ada pekerjaan-pekerjaan yang tidak bisa dihindari. Menurutnya, moda transportasi pesawat lebih aman dibandingkan dengan moda transportasi.

Hal ini lantaran di dalam pesawat terdapat teknologi yang memungkinkan adanya sirkulasi udara. Tidak hanya itu, untuk menggunakan pesawat, penumpang juga harus menjalani dan memenuhi sejumlah protokol kesehatan seperti wajib menggunakan masker dan menjalani rapid test.

"Untuk Lion Air sendiri, load factor atau tingkat keterisian penumpang pesawat rata-rata masih berada di bawah 70 persen dari total semua penerbangan yang dilakukan perusahaan," kata Edward.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tergantung Krbijakan Daerah Lainnya

Lebih lanjut, Edward juga mengaku khawatir dengan pengetatan penerapan PSBB di DKI Jakarta akan berdampak ke industri penerbangan. Sebab jika kebijakan Jakarta diikuti oleh daerah lain, kemungkinan akan terjadi penutupan akses masuk dan keluar wilayah.

"Dilihat dari kebijakan daerah lain juga, itu baru akan mempengaruhi kinerja penerbangan. Jika tidak diikuti daerah lain paling pengetatan protokol. Kita tetap menanti rinciannya (aturan)," jelasnya.

Dia mengaku belum mendapat informasi terkait adanya penutupan penerbangan imbas dari pengetatan PSBB yang akan dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Jika permintaan mengalami penurunan, maka maskapai akan melakukan pengurangan rute yang terdampak.

Oleh karenanya, ia pun berharap pengetatan PSBB di Jakarta tak akan mempengaruhi penerbangan ke daerah lain.

"Sampai saat ini belum mendapat informasi, tapi kami menganalisis dari PSBB yang awal dulu. Jadi yang kita lihat kebijakan-kebijakan antar daerahnya akan saling mempengaruhi enggak, itu kan faktor orang akan melakukan perjalanan atau mengurungkan niatnya. Ya mudah-mudahan enggak ada (dampaknya). Hanya saja mungkin pengetatan protokol-protokol kesehatan yang dijalankan," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.