Sukses

Banyak Kuasai BUMN, Jebolan Bank Mandiri Jamin Perusahaan Sukses?

Erick Thohir kini banyak menarik para bankir lulusan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk jadi pimpinan teratas di perusahaan pelat merah lain

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir kini banyak menarik para bankir lulusan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk jadi pimpinan teratas di perusahaan pelat merah lain. Terbaru, Erick menggeser Royke Tumilaar dari posisi Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri menjadi bos baru di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BNI.

Beberapa nama besar lain di BUMN seperti Dirut PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini, Dirut PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Sunarso, hingga Dirut PT KAI Didiek Hartanto juga merupakan alumni Bank Mandiri.

Bahkan, Erick sampai memercayai dua posisi Wakil Menteri BUMN kepada figur yang pernah menjabat selaku bos besar Bank Mandiri, yakni Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmojo.

Lantas, apakah jebolan Bank Mandiri bakal jamin kesuksesan kinerja perusahaan BUMN lainnya?

Pengamat BUMN dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Toto Pranoto menilai, beberapa tokoh lulusan Bank Mandiri memang memiliki kompetensi untuk jadi pemimpin di perusahaan pelat merah lain.

Dia mencontohkan Sunarso, yang sebelum menjadi bos besar BRI juga telah menorehkan catatan baik bersama PT Pegadaian (Persero).

"Ya selepas di Mandiri, mereka menangani beberapa BUMN lain. Sunarso saya kira punya catatan baik saat mengelola Pegadaian dengan upaya rebranding dan introduksi produk baru," ujar Toto kepada Liputan6.com, Kamis (3/9/2020).

Namun, ia menambahkan, tidak berarti semua jebolan Bank Mandiri bisa cepat meraih kesuksesan di perusahaan lain. Sebagai contoh Dirut PLN Zulkifli Zaini, yang dihadapkan tugas berat untuk membenahi perusahaan barunya di tengah pandemi Covid-19.

Sebab, pada semester I 2020 lalu, PLN hanya mengantongi laba bersih arp 251,6 miliar. Angka tersebut anjlok 96 persen dari periode sama tahun sebelumnya, dimana PLN mampu mencetak laba bersih Rp 7,3 triliun.

"Sebagian juga sedang bermasalh seperti PLN. Zulkifli masih dalam proses penanganan masalah PLN yang relatif kompleks, jadi butuh waktu untuk menyelesaikan soal itu," pungkas pengamat BUMN itu.

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Erick Thohir Dinilai Punya Selera Jebolan Bank Mandiri

Menteri BUMN Erick Thohir pada Rabu (2/9/2020) kemarin telah mengangkat Royke Tumilaar yang merupakan eks Direktur Utama (Dirut) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi Dirut PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Penunjukan tersebut menambah daftar panjang alumni Bank Mandiri yang kini memimpin perusahaan pelat merah, baik di sektor perbankan maupun industri lainnya.

Pengamat BUMN dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Toto Pranoto berpendapat, Erick Thohir nampaknya sudah punya keterikatan batin tersendiri dengan para jebolan Bank Mandiri.

"Ya ini soal selera atau chemistry saja. Jadi ET mungkin merasa cocok dengan figur eks Bank Mandiri. Wajar saja, karena Bank Mandiri juga salah satu bank terbesar di Indonesia," kata Toto kepada Liputan6.com, Kamis (3/9/2020).

Toto mengatakan, Erick Thohir selaku Menteri BUMN sekaligus wakil pemegang saham juga harus merasa yakni dengan pilihan atas direksi perusahaan pelat merah yang ditunjuk.

"Keyakinan itu baik dari segi kompetensi teknis, managerial, maupun kesesuain dalam chemistry kerjasama," ungkap dia.

Khusus untuk kedatangan Royke Tumilaar ke BNI, Toto menilai, ia bisa mentransfer pengaruh positif ke perusahaan berkat pengalaman panjangnya sebagai seorang bankir profesional di Bank Mandiri.

"Kalo lihat track record-nya pengalaman Royke di Mandiri cukup panjang, termasuk menangani isu restructuring dan international market. Jadi kalo tujuannya membuat BNI segera lompat menjadi bank papan atas yang berorientasi global, bisa jadi tepat," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.