Sukses

Top 3: Tagihan Listrik Nagita Slavina Capai Rp 17 Juta per Bulan

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Kamis 4 Juni 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Dikenal sebagai artis kaya raya, Nagita Slavina rupanya masih uring-uringan ketika biaya listrik di rumahnya mencapai Rp 1 juta selama dua hari atau mencapai RP 17 juta dalam satu bulan.

Ditambah lagi, rupanya listrik di rumah Nagita Slavina dan Raffi Ahmad itu seringkali padam secara tiba-tiba. Membuat mereka terganggu saat beraktivitas di rumah.

PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) menemukan penyebab tingginya tagihan listrik di rumah pasangan aktris Raffi Ahmad dan Nagita Slavina tersebut.

Artikel mengenai penyebab tagihan listrik di rumah pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina membengkak menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Kamis 4 Juni 2020:

1. Tagihan Listrik Rumah Nagita Slavina Rp 17 Juta per Bulan, Ini Penyebabnya

PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) menemukan penyebab tingginya biaya pembelian token listrik dan listrik yang sering turun di rumah pasangan aktris Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

Sebelumnya, pasangan ini menyampaikan keluhan terkait listrik yang sering turun di hunian mewahnya yang berlokasi di Kawasan Green Andara Residence, Jakarta Selatan melalui media sosial Selasa 2 Juni 2020.

Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ciputat Sigit Arimurti mengatakan, petugas PLN telah datang dan bertemu langsung dengan Raffi dan Nagita untuk meminta testimoni terkait layanan tambah daya dari 23 kilo Volt Ampere (kVA) ke 33 kVA yang dilakukan pada 27 April lalu.

Simak berita selengkapnya di sini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Tak Hanya BLT Dana Desa, Nilai Bansos Juga Turun Jadi Rp 300 Ribu

Pemerintah memperpanjang penyaluran Bantuan Sosial (bansos) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa bagi warga terdampak pandemi virus Corona (Covid-19). Bansos akan diperpanjang hingga Desember 2020.

"Jadi untuk Jabodetabek, sekarang akan sampai Desember. Namun, mulai Juli hingga Desember manfaatnya akan turun dari Rp 600 ribu menjadi Rp 300 ribu per bulan," jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam video conference usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu (3/6/2020).

Perpanjangan juga berlaku bagi penerima manfaat di luar Jabodetabek. Namun, nilai manfaat akan turun dari Rp 600 ribu menjadi Rp 300 ribu, mulai Juli hingga Desember. Sri Mulyani mengatakan penyaluran bansos akan dilakukan secara tunai non-cash.

Simak berita selengkapnya di sini

 

3 dari 3 halaman

3. Era New Normal, Simak Aturan Masuk Pasar Tradisional

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) terus mendorong pengelola pasar untuk memfasilitasi pedagang agar bisa menerapkan protokol kesehatan dalam masa pandemi Covid-19. Terlebih kebijakan new normal segera diterapkan untuk meningkatkan aktivitas masyarakat di pasar tradisional.

Ketua bidang Infokom Dpp Ikappi, Reynaldi sarijowan, menuturkan, berdasarkan data yang diterima, sedikitnya 382 pedagang di 64 pasar berbagai daerah positif Covid-19. Adapun korban meninggal mencapai 25 orang. Reynaldi menjelaskan, hal itu wajib menjadi perhatian bagi pengelola pasar untuk memastikan keamanan transaksi jual beli di pasar tradisional.

"Pasar tradisional adalah pusat pertemuan pedagang dan pembeli, ujung dari distribusi pangan rakyat. Pasar itu tempat yang potensi penyebarannya sangat tinggi, karena pola transaksi dengan tawar-menawar dan penggunaan uang tunai," kata dia.

Simak berita selengkapnya di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini