Sukses

Tercanggih di Dunia, Kilang Pertamina Tuban Telan Rp 225 Triliun

Pembangunan kilang minyak di lahan seluas 900 hektare ini, bakal memberi dampak besar bagi masyarakat di wilayah tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Proyek pembangunan kilang minyak PT Pertamina di Tuban menelan dana USD 15 miliar hingga USD 16 miliar atau sekitar Rp 225 triliun (asumsi kurs Rp 14.084).

"Pertamina menginvestasikan sekitar USD 15-16 miliar yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2026," tutur Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, mengutip keterangan pers, Minggu (1/12/2019).

Pembangunan kilang minyak di lahan seluas 900 hektare ini, bakal memberi dampak besar bagi masyarakat di wilayah tersebut.

"Ini salah satu proyek prestisius dan sangat strategis dalam membangun kemandirian dan kedaulatan energi nasional. Dampaknya juga tentu akan sangat besar dirasakan masyarakat sekitar proyek, khususnya Tuban dan sekitarnya,” pungkasnya.

Sebagai salah satu kilang tercanggih di dunia, Kilang Pertamina Tuban memiliki kapasitas pengolahan sebesar 300 ribu barel per hari yang akan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel.

Kilang Tuban juga akan menghasilkan 4 juta liter avtur per hari serta produksi petrokimia sebesar 4.25 juta ton per tahun. Selain itu, bahan bakar minyak yang dihasilkan akan bersifat ramah lingkungan.

"Seluruh BBM yang diproduksi di Kilang Tuban memiliki standar terbaik di dunia yakni Euro5, yang sangat ramah dengan lingkungan,” imbuh Nicke.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menhub Izinkan Pertamina Restorasi Kilang Minyak Tuban

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengizinkan PT Pertamina untuk membangun kilang minyak yang terintegrasi dengan pelabuhan di Tuban, Jawa Timur.

Hal tersebut disampaikannya saat meninjau langsung lokasi Kilang Pertamina Grass Root Refinery (GRR) di Tuban, Jawa Timur pada Sabtu kemarin.

"Saya hari ini memberikan izin pada Pertamina untuk melakukan restorasi. Tapi nanti dimungkinkan dilakukan reklamasi 200 hektar sehingga dengan tanah itu cukup digunakan," ujar Menhub, mengutip keterangan pers, Minggu (1/12/2019).

Lanjut Menhub, di wilayah tersebut nantinya akan dibangun pelabuhan sepanjang 400 hingga 600 meter. Terkait integrasi dengan Pertamina, lebar dan kapasitasnya akan menyesuaikan.

Sementara Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati menargetkan pembangunan kilang dan pelabuhan ini akan selesai pada 2026.

"Untuk restorasi awal ini 6 bulan nanti kita akan terus laniutkan yang 200 hektar, nanti pelabuhan kita bangun bersamaan dengan kilang, jadi kira-kira selesai 2026," jelasnya.

Lebih lanjut, pembangunan ini diproyeksikan bakal menyerap 20 ribu tenaga kerja dan 2.500 orang saat telah beroperasi.

Sementara kapasitas pengolahan kilangnya sebesar 300 kbpd dengan produksi gasoline hingga 14 juta liter per hari, diesel 16 juta liter per hari dan total petrokimia 4.250 ktpa.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini