Sukses

Jokowi Minta Anggaran Kesehatan Rp 132 Triliun Fokus Tangani Gizi

Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 132,2 triliun untuk anggaran kesehatan di tahun 2020

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mengalokasikan dana sebesar Rp 132,2 triliun untuk anggaran kesehatan di tahun 2020. Anggaran ini naik hampir dua kali lipat dari realisasi anggaran kesehatan di tahun 2015 sebesar Rp 69,3 triliun.

Presiden Jokowi meminta penggunaan anggaran tersebut fokus pada program pembangunan sumber daya manusia (SDM). Contohnya fokus pada urusan asupan gizi anak dan pencegahan penyakit.

Ini disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (31/10).

"Biasanya di kementerian itu disebar ke semua, nah ini tidak fokus. Ini tolong betul-betul dikonsentrasikan fokus kepada urusan yang namanya ketercukupan asupan gizi, makanan tambahan, yang berkaitan dengan pola hidup sehat, yang berkaitan dengan pencegahan penyakit betul-betul menjadi sebuah area yang harus kita kerjakan," tegas Jokowi.

Selain kesehatan, Jokowi meminta sinergitas antara lembaga dan kementerian dalam memberantas narkotika. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyadari, narkotika bisa mengancam SDM Indonesia di masa mendatang.

"Apa pun SDM kalau kita belum bisa menyelesaikan dan merampungkan urusan ini akan sangat sulit karena ini akan berkaitan dengan kriminalitas dengan kenakalan remaja," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pendidikan Etika

Jokowi kemudian mengingatkan seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju soal pentingnya pendidikan etika, kebencanaan, politik dan budi pekerti. Dia menegaskan tanpa pendidikan tersebut SDM yang unggul tidak akan tercapai.

"Saya minta agar pendidikan etika, budi pekerti, pendidikan kebencanaan, pendidikan politik terutama ideologi Pancasila harus terus dilakukan secara sinergis lintas kementerian. Oleh karena itu, tugas Menko PMK saat ini memang bukan tugas yang ringan tapi sangat berat dan sangat strategis," ujarnya.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.