Sukses

Jokowi Sebut Sistem Layanan Terintegrasi Bisa Kurangi Korupsi

Jokowi mengakui jika Indonesia pernah mendapat predikat negara terkorup pada tahun 1998.

Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto menyoroti anggaran pemerintah yang masih kecil untuk pertahanan Indonesia sampai dengan saat ini. Minimnya anggaran pertahanan dinilai memicu praktik korupsi masih marak di dalam negeri.

Hal ini pun direspon Capres Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan, pemerintah sudah berupaya maksimal dalam pengurangan korupsi. Ini termasuk didalamnya melalui keberadaan teknologi Layanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (Online Single Submission/OSS)

"Ada OSS 9 izin usaha bisa keluar dalam waktu hanya 3 jam. Dengan cara ini korupsi akan berkurang, akan hilang karena ada transparansi, ada sistem. Itu bisa terpotong," tutur dia dalam Debat Capres di Jakarta, Sabtu (30/3/2019).

Dia mengakui jika Indonesia pernah mendapat predikat negara terkorup pada tahun 1998. Namun, dia mengklaim, pada pemerintahanya, indeks persepsi korupsi Indonesia semakin berkurang.

"98 itu kita terkorup di asia. 2014 kita lebih baik di posisi 34. Sekarang indeks persepsi kita 38. Artinya ada perbaikan-perbaikan terus," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini