Sukses

5 Cara Sehatkan Keuangan Biar Tak Bokek Terus

Ada saatnya keuangan akan sakit, dan 5 langkah inilah yang bisa membantu menyembuhkannya.

Liputan6.com, Jakarta - Bukan hanya manusia, kondisi keuangan seseorang juga bisa sakit. Ketika pendapatan tidak cukup untuk membayar tagihan dan kebutuhan hidup, itu artinya keuangan sedang sakit. Ketika Anda lebih banyak jajan daripada menabung, artinya keuangan sedang sakit.

Tanda keuangan sehat ada 3. Pertama, Anda tidak (atau sedikit) khawatir akan masalah finansial. Kedua, Anda sudah memiliki dasar yang konsisten untuk pengeluaran termasuk membayar utang dan pengeluaran darurat. Ketiga, Anda bisa memperkirakan masa depan keuangan.

Supaya keuangan Anda bisa sehat, coba beberapa tips keuangan berikut ini, dikutip dari Forbes, Selasa (26/03/2019).

1. Cek seberapa sakit keuangan Anda dan segera obati

Langkah pertama adalah identifikasi penyakit keuangan. Kalau kesusahan bayar tagihan karena lebih besar dari pendapatan, usahakan fokus menabung untuk membayar tagihan.

Jika belum cukup, Anda bisa memanfaatkan pinjaman jangka panjang. Ambil yang bunganya rendah dan bisa di bayar sesuai dengan pendapatan. Segera bayar tagihan darurat tersebut dan mulailah mencicil utang yang baru dengan rutin.

Bila penyakit keuangan Anda adalah konsumsi, tekan anggaran belanja, jangan beli bahan makanan yang hanya akan menumpuk di kulkas saja. Pun, jangan terlalu sering makan di luar.

2. Tentukan prinsip keuangan yang jelas

Ada istilah dalam bahasa Inggris living within your means. Artinya, hidup dengan pengeluaran yang lebih kecil dari pendapatan. Kenyataannya, hanya sedikit yang bisa menerapkan prinsip ini.

Jika ingin keuangan sehat, jangan hanya sekedar menerapkan prinsip dan mengestimasi pengeluaran. Pergilah ke bank dan minta catatan pemasukan dan pengeluaran di rekening untuk melacak seberapa boros Anda kemarin.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Tentukan dana darurat

Hanya sedikit dari kita yang ingat untuk menyisihkan dana darurat. Dana ini akan membantu ketika ada hal diluar dugaan kita, misalnya harga bahan pokok berubah, tagihan listrik bertambah karena pemakaian, ada barang yang rusak dan harus diperbaiki dan lainnya.

Jika tidak ada hal darurat terjadi, dana tersebut bisa tetap disimpan menjadi dana darurat atau disimpan sebagai tabungan. Tapi ingat, jangan simpan dana darurat sebagai investasi, karena dana ini harus bisa diambil ketika ada sesuatu diluar rencana terjadi.

4. Tentukan target tabungan

Saat ini, menabung tidak hanya dilakukan ketika Anda punya uang. Menabung adalah keharusan, apalagi untuk yang sudah bekerja. Setidaknya 20 persen pendapatan ditabung untuk masa depan, entah itu membeli barang yang diinginkan, mencicil DP rumah hingga menikah.

Mulai sekarang, tentukan jumlah paling sedikit tabungan per bulan. Kalau gaji Anda sebulan Rp 5 juta, targetkan menabung Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta, bersih setelah pengeluaran, bayar tagihan, hiburan dan lain-lain.

Setiap bulan, Anda tidak boleh menabung kurang dari angka itu.

5. Pastikan pengelolaan keuangan bisa mencukupi kebutuhan di masa depan

Setelah Anda yakin semuanya sehat, pastikan Anda bisa meraih cita-cita di masa depan dengan asumsi kondisi keuangan akan terus stabil. Jangan lupa jika memiliki dana lebih, berinivestasilah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.