Sukses

Amar Bank Bakal Kolaborasi Layanan Fintech dengan BPR

Sampai saat ini, layanan fintech milik Amar Bank telah memberikan kucuran dana hingga Rp 1 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Amar Bank, memberikan membagikan pengalaman pengembangan layanan fintech kepada BPR dan BPR Syariah di Surabaya. Gelaran ini untuk membantu BPR dan BPR Syariah mengembangkan berbagai pendekatan dan kolaborasi untuk mempercepat akselerasi inklusi keuangan dengan mempermudah akses masyarakat terhadap layanan perbankan.

Presiden Direktur Amar Bank Tuk Yulianto menjelaskan, Amar Bank memiliki layanan fintech melalui Tunaiku. Sampai saat ini, layanan ini telah memberikan kucuran dana hingga Rp 1 triliun. Tingginya penyaluran dana tersebut karena perusahaan menjalankan strategi bisnis yang tepat.

Tuk Yulianto mengatakan, aplikasi Tunaiku saat ini menjadi satu-satunya produk bank yang menawarkan layanan fintech untuk produk KTA digitalnya dengan cicilan yang ringan. Selama ini produk sejenis ini sebagian besar tidak berasal dari lembaga perbankan.

Sebagai lembaga intermediari keuangan, Amar Bank tentu saja paham bagaimana melayani konsumen dan memberikan rasa aman ketika mengakses layanan keuangan dan layanan fintech yang dimiliki. Hal ini dengan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses layanan keuangan dengan mudah, cepat, aman, dan cicilan yang terjangkau.

Tunaiku menawarkan kelebihan dari sebuah produk KTA digital, dimana peminjam tidak harus menjadi nasabah Amar Bank,” tegas Tuk Yulianto dalam keterangan tertulis, Jumat (8/3/2019).

Salah satu peserta diskusi Direktur Utama BPR Syariah Bhakti Sumekar Novi Sujatmiko mengungkapkan, perusahaan berencana untuk berkolaborasi bersama Tunaiku sehingga bisa menjadi channeling agent Tunaiku.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertumbuhan 13 Persen

Fintech di Indonesia memang sedang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Menurut laporan Statista tentang fintech yang diterbitkan pada Desember 2018, pasar yang paling besar adalah Digital Payments dengan total transaksi pada 2019 diperkirakan mencapai USD 26,575 juta dan diperkirakan rata-rata pertumbuhan per tahunnya (CAGR 2019-2022) mencapai 11,9 persen. Hasilnya pada 2022 akan mencapai US$37,238 juta.

Sedangkan untuk personal loan dan usaha mikro seperti Tunaiku, yang dalam laporan Statista masuk dalam kategori alternative lending akan mencapai total transaksi USD 38 juta pada 2019. Dengan rata-rata pertumbuhan per tahun (CAGR 2019-2022) mencapai 13 persen, maka akan mencapai total transaksi USD 54,2 juta pada 2022.

“Kami berkomitmen untuk terus memberikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat dalam mengakses layanan keuangan, apakah itu melalui KTA digital Tunaiku atau berbagai layanan keuangan lain yang dimiliki oleh Amar Bank. Dengan makin mudahnya akses keuangan bagi masyarakat luas akan membuat masyarakat lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan baik personal ataupun usaha dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka,” tutup Tuk Yulianto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.