Sukses

Listriki Rest Area, Jasa Marga Bakal Pakai Energi Terbarukan

PT Jasamarga Properti berencana menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk melistriki tempat istirahat di jalan tol.

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasamarga Properti berencana menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk melistriki tempat istirahat (rest area) di jalan tol, potensi energi di antaranya adalah tenaga angin dan surya.

Direktur Keuangan dan Pengembangan PT Jasamarga Properti, Diah Tadir Badrsyah‎ mengatakan, untuk merealisasikan rencana penggunaan EBT di rest area yang dikelola anak usaha PT Jasa Marga (Persero) tersebut, akan dilakukan kajian untuk mencari potensi ‎energi yang sesuai dengan lokasi rest area. 

‎"Lagi kami studi bagaimana yang kami coba, misal kincir angin di mana yang angin yang baik. Ini lagi studi," kata Diah, di Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Diah menuturkan, penggunaan EBT yang ramah lingkungan bertujuan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi kelistrikan.

Selain itu, juga untuk efisiensi biaya listrik yang digunakan rest area karena tidak hanya mengandalkan listrik di PLN.

‎"Ada potensi diharapkan seperti itu, kita ke depan tidak mengandalkan minyak bumi saja," tutur DIA.

Dia mengungkapkan, ada dua EBT yang berpotensi digunakan di rest area yaitu Pebangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Keduanya sedang dikaji penggunaannya.

‎"Targetnya secepatnya. Kami akan lakukan yang tertarik, kalau bisa menghasilkan kita lakukan. Ada banyak investor yang tertarik untuk EBT," tandasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bangun 31 Rest Area, Jasa Marga Kucurkan Rp 1,2 Triliun

Sebelumnya, PT Jasamarga Properti menyiapkan 31 tempat istirahat (rest area) di ruas tol yang baru beroperasi. Investasi yang telah dikeluarkan untuk membangun fasilitas tersebut mencapai Rp 1,2 triliun.

Direktur Tekniik Jasamarga Properti Tita Paulina Purbasari‎ mengatakan, dari 31 rest areasebagian sudah beroperasi dan sisanya dalam proses pembangunan. Meski begitu, rest areasudah bisa difungsikan sebagai tempat istirahat.

"Tapi tidak semua rest area milik kami. Saya akan menyampaikan saat ini rest area kami kelola ada 31‎," kata Tita, di Jakarta, Rabu 13 Februari 2019.

Menurut Tita, 31 rest area tersebar di seluruh ruas tol yang baru dioperasikan Jasa Marga, diantaranya Tol Trans Jawa, Kualanmu Tebing, Balikpapan -Samarinda dan Manado-Bitung.

Dari 31 rest area yang dibangun, sebanyak 27 diantaranya berada di tol Trans Jawa.‎  "Rest areakami di ruas tol Purbaleunyi cipularang KM 88 A dan B. Kemudian Palikanci km 207‎ arah Jateng. Untuk KM 88 A dan B sudah operasi. Ruas Batang-Semarang 360 B-379 A, 389 B sedang konstrusi tapi kita buka untuk pelayanan masyarakat jika ke toilet dan sholat meski konstruksi bisa dinikmati pengguna jalan, 391 A sudah beroperasi dan digunakan penguna jalan," paparnya.

Direktur Keuangan dan Pengembangan Jasamarga Properti Diah Tadir Badrsyah‎ mengungkapkan, biaya investasi pembangunan untuk masing-masing rest area beragam tergantung luas tanah, namun dia memastikan untuk permeternya membutuhkan Rp 4 juta permeter.

Sampai saai ini perusahaan telah menggelontoran dana Rp 1,2 triliun, kemungkinan jumah tersebut akan bertambah sesuai dengan kebutuhan pembangunan.

"Nilai investasi beragam tergantung luasan yang kita bangun, biayanya 4 juta per meter. Permodalan ini kan kewajiban penyedia jalan tol," tuturnya.

Menurut dia, pembangunan rest area didesain dengan sebaik mungkin, agar pengguna jalan tol bisa berisitrahat dengan nyaman. "Dalam desain rest area nggak mudah, karena harus dibaut bisa istirahat. Ini jadi tantangan," tandasnya.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.