Sukses

Sistem Ganjil Genap Bakal Diterapkan saat Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, penerapan sistem ganjil-genap bisa menjadi salah satu solusi atasi kemacetan pada saat penyelenggaraan International Monetary Fund-World Bank Group (IMF-WBG) di Nusa Dua, Bali, pada 8-14 Oktober 2018.

Dia juga menyatakan, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan terus menjaga komunikasi dengan Pemerintah Daerah hingga pihak Kepolisian Bali agar annual meeting tingkat dunia ini dapat berjalan lancar.

"Kita tentunya koordinasi intensif dengan Pemerintah Bali. Kita akan upayakan lakukan pengaturan-pengaturan di jalan-jalan tertentu seperti yang biasa kita lakukan di Jakarta," ungkap dia di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (23/9/2018).

"Satu sampai dua hari ini akan saya pikirkan, bagaimana caranya agar kemacetan jangan sampai terjadi di sana. Soalnya IMF ini sangat prestisius untuk kita, dan bisa menjadi satu titik untuk meningkatkan pariwisata," sambungnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menekankan bahwa pertemuan IMF-WBG 2018 di Nusa Dua, Bali ini akan menjadi ajang unjuk gigi kekuatan ekonomi Asia, termasuk Indonesia, kepada dunia.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menyampaikan, forum yang diikuti oleh 189 negara dengan dihadiri oleh sekitar 15 ribu delegasi ini dilaksanakan tepat ketika negara-negara Asia tengah berupaya lepas dari krisis ekonomi yang menghantam dunia.

"Forum ini adalah forum showcase memperlihatkan ekonomi Asia. Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa negara-negara Asia telah menjadi negara yang strong (kuat), reformed (bereformasi) dan resilient (ulat)," ujar dia.

Agar penyelenggaraan IMF-WBG berjalan baik, Menteri Budi tak menutup kemungkinan bila sistem pengaturan lalu lintas seperti ganjil-genap akan diterapkan di Bali.

"Mungkin sekali (ganjil-genap diterapkan), tapi masih kita pikirkan. Pengalihan lalu lintas juga mungkin. Itu untuk kendaraan lokal. Untuk tamu kita bebaskan," pungkas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.