Sukses

Menko Darmin: Tarif Bea Masuk CPO India Bagian Politik Perdagangan

India menerapkan tarif bea masuk CPO asal Indonesia hingga 44 persen dan produk turunannya sebesar 54 persen

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menilai kebijakan India yang terapkan tarif bea masuk minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/cpo) asal Indonesia merupakan salah satu langkah politik perdagangan India.

India menerapkan tarif bea masuk CPO asal Indonesia hingga 44 persen dan produk turunannya sebesar 54 persen. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Ia menuturkan, langkah India tersebut mengingat telah alami defisit akibat banyaknya CPO asal Indonesia yang masuk ke India.

"Iya itu memang  bagian dari politik perdagangan karena akibat ekspor kelapa sawit kita banyak ke sana, dia (India-red) defisitnya besar. Jadi mulai cari bagaimana caranya (dengan menaikan bea masuk)," kata Menko Darmin saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (16/7/2018).

Darmin mengatakan, dengan ada kebijakan bea masuk tersebut, otomatis akan berpengaruh terhadap Indonesia. "Tentu ada pengaruhnya. Iya buat kita ada pengaruhnya harga palm minyak goreng dari palm oil kita mulai naik harganya di sana tentu saja ada pengaruhnya tidak berarti tidak berarti mereka mengambil langkah-langkah seperti di Eropa untuk menghambat secara non tarif itu enggak," ujar dia.

Seperti diketahui, India menaikkan bea masuk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dari 30 persen menjadi 44 persen dan minyak sawit olahan (refined palm oil) dari 40 persen menjadi 54 persen tidak diberlakukan pada impor minyak nabati lain seperti soybean dan sunflower oil.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum III Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Urusan Perdagangan dan Keberlanjutan, Togar Sitanggang mengatakan, kenaikan tersebut dinilai tidak adil mengingat berbagai produk nabati lain yang tidak dikenakan kenaikan bea masuk.

"Kita dari bisnis juga minta diturunin karena itu kenaikan terakhir hanya CPO dan turunan yang naik. Sementara soybean dan  sunflower itu tidak naik. Ini kalau tidak salah kenaikan yang ketiga kali. Pertama dan kedua sama-sama naik, CPO, sunflowerdan soybean. Dulu juga begitu, tapi yang ketiga hanya CPO yang naik," kata dia ketika ditemui, di Hotel Shangrila, Jakarta.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

India Berpeluang Tinjau Bea Masuk CPO Asal Indonesia

Sebelumnya, India berpeluang menurunkan bea masuk minyak kelapa sawit mentah (Crued Palm Oil/CPO) Indonesia ke India. Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

"Peluang (India menurunkan bea masuk CPO Indonesia) masih bisa," ujar dia di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa 5 Juni 2018.

Dia mengatakan poin tersebut juga menjadi pokok pembicaraan saat kunjungan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi pada 31 Mei 2018.

"Kita sudah sampaikan juga, Presiden sudah sampai ke PM pada saat datang ke sini untuk ditinjau dan beliau mengatakan akan meninjau kembali," kata dia.

Dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan India, Enggartiasto mengaku terus mendorong agar bea masuk CPO RI diturunkan.

"Dalam beberapa kali pertemuan saya juga sudah menyampaikan kepada Menteri Perdagangan India, mereka upaya untuk proteksi industri dalam negeri. Dalam diskusi itu saya meyakinkan bahwa itu akan memberikan harga pokok produk mereka meningkat, makanan misalnya," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.