Sukses

Bisa Jadi Obyek Wisata, Pemerintah Bangun Kawasan Tambak Indramayu

Pada 2015, kegiatan rehabilitasi dilakukan di 7 desa di Kabupaten Indramayu, sementara pada 2016 dikerjakan di 4 desa.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung pengembangan kawasan tambak ikan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Beberapa dukungan tersebut adalah dengan membangun infrastruktur terpadu mulai dari penataan kawasan permukiman, rehabilitasi irigasi tambak, hingga akses jalan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, ketersediaan infrastruktur diharapkan dapat membantu peningkatan kesejahteraan nelayan Indramayu.

"Di samping irigasi untuk sawah, Kementerian PUPR juga membangun jaringan irigasi tambak. Hal ini bertujuan meningkatkan taraf hidup nelayan dan pengembangan budidaya tambak pada kawasan minapolitan," kata dia dalam sebuah keterangan resmi, Selasa (5/6/2018).

Rehabilitasi jaringan tambak di Indramayu dilakukan melalui Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air, Kementerian PUPR. Rehabilitasi meliputi normalisasi saluran, pembangunan jalan produksi dan pembuatan jembatan.

Pada 2015, kegiatan rehabilitasi dilakukan di 7 desa di Kabupaten Indramayu, sementara pada 2016 dikerjakan di 4 desa. Untuk 2018, rehabilitasi irigasi tambak digiatkan di 3 desa, yakni Desa Pabean Udik, Desa Panyingkiran Lor dan Desa Panyingkiran Kidul.

Selama periode 2015-2018, dilakukan rehabilitasi saluran total sepanjang 84,8 km dengan luas areal manfaat mencapai 9.449 hektare berupa tambak udang dan ikan bandeng.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bangun Jalan dan Rumah

Selain rehabilitasi irigasi tambak, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya juga melakukan pembangunan kawasan permukiman nelayan di dua desa, yaitu Desa Karangsong dan Desa Karang Jeruji. Bentuk pengerjaan itu di antaranya berupa pembangunan jalan dan drainase serta delinasi penanganan kawasan seluas 12,5 hektare.

Pembiayaannya sendiri menggunakan anggaran tahun 2017-2018 sebesar Rp 22,95 miliar dengan progres saat ini sudah mencapai 76 persen.

Kampung nelayan di Karangsong merupakan satu dari 9 lokasi kegiatan penataan kawasan permukiman nelayan yang menjadi prioritas Kementerian PUPR. Kampung nelayan lainnya adalah Kampung Beting di Pontianak, Nelayan Indah di Medan, Sumberjaya di Bengkulu, Tegalsari di Tegal, Kuin di Banjarmasin, Tambaklorok di Semarang, Untia di Makasaar, dan Hamadi di Jayapura.

 

3 dari 3 halaman

Ada Potensi Wisata

Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga juga membangun akses jalan dari Jalan Raya Yos Sudarso hingga Pantai Karangsong sepanjang sekitar 5 Km. Dengan semakin baiknya akses jalan, maka potensi pariwisata Pantai Karangsong dengan pesona hutan mangrove bisa semakin berkembang.

Sementara di Desa Losarang, infrastruktur dibangun untuk mendukung petani garam berupa normalisasi saluran, pembangunan pemecah gelombang, jalan produksi, dan bangunan pelengkap. Ditargetkan dengan adanya kegiatan infrastruktur tersebut dapat memberikan manfaat pada areal tambak garam seluas 1.000 hektare.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.