Sukses

Aksi Bom Tak Pengaruhi Operasional Standard Chartered Bank di Surabaya

Standard Chartered Bank terus melakukan komunikasi dengan semua pegawai yang berada di Surabaya.

Liputan6.com, Jakarta - Standard Chartered Bank Indonesia memastikan bahwa operasional kantor cabang yang berada di Surabaya Jawa Timur berlangsung normal seperti biasanya. Adanya ledakan bom di beberapa lokasi di Surabaya tidak mengganggu operasional Standard Chartered Bank.

Head of Wealth Management, Standard Chartered Bank Indonesia, Bambang Simarno memastikan bahwa kantor cabang di Surabaya tetap beroperasi seperti biasa pasca teror serangan bom bunuh diri di Kota Pahlawan tersebut.

Bambang mengatakan, sebanyak 3 kantor cabang Standard Chartered yang berada di Surabaya berada dalam kondisi baik-baik saja, begitu pun dengan seluruh staf dan karyawannya.

"Sekarang sih memang 3 cabang kami di Surabaya masih beroperasi normal, kita masih melayani nasabah, semua karyawan semuanya masih ada di kantor cabang semuanya," kata Bambang, di kantornya, Senin (14/5).

Bambang mengungkapkan, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan semua pegawai yang berada di Kota Pahlawan tersebut.

"Dan memang kita akan terus menerus memonitor situasi dan keadaan di sana bagaimana sebaiknya dan kita memang selalu memperhatikan staf-staf kita di Surabaya itu semuanya tidak ada yang terkena (bom)," ujarnya.

Selain itu, dia mengatakan tidak terjadi perubahan dalam bisnis yang disebabkan insiden tersebut.

"Tetap melayani nasabah, tidak ada perubahan." tutup dia.

Reporter : Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BTN Juga Normal

Aktivitas pelayanan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) tidak terganggu usai teror bom Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk, Maryono, menuturkan, BTN tetap melayani secara normal kepada masyarakat.

"Kami enggak ada pengaruh dengan adanya kasus bom yang terjadi di Jawa Timur," ujar Maryono saat ditemui di Gedung BTN, Jakarta, Senin (14/5/2018).

Maryono juga memastikan, dalam dua hari berturut-turut terjadi serangan bom di Kota Pahlawan tersebut tidak membuat masyarakat menarik dananya dari bank. "Enggak (tidak ada penarikan dana)," kata dia. 

Sebelumnya, kembali terjadi ledakan bom di Surabaya pada Senin, 14 Mei 2018. Kali ini insiden di depan Polrestabes Surabaya. Bom kendaraan itu meledak sekitar pukul 08.50 WIB. Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, mengatakan, serangan itu jenis bom kendaraan. Frans belum menjelaskan detail kejadian itu.

"Baru saja kejadian 08.50 WIB di Poltabes Surabaya. Terjadi penyerangan bom kendaraan," kata Frans di media center Polda Jatim, Senin, 14 Mei 2018.

Frans memastikan, ada korban dari polisi dari aksi bom tersebut. Namun, Frans mengatakan, belum dapat dipastikan apakah polisi itu luka atau meninggal dunia.

"Kemudian kami memastikan ada korban dari anggota, apakah luka atau meninggal mohon rekan media menunggu karena kami masih berada di TKP," tutur dia.

Bom Senin pagi di Polrestabes Surabaya yang keempat kalinya di Jawa Timur, Minggu, 13 Mei 2018 terjadi tiga ledakan di gereja jalan Ngagel, Diponegoro dan Arjuno. Selanjutnya bom kembali terjadi di Sidoarjo tepatnya, di Rusunawa Wonocolo pada malam hari.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.