Sukses

Nasabah Lebih Suka Transaksi Digital, Citibank Pangkas 50 Persen Kantor Cabang

Pemangkasan jumlah kantor cabang tersebut tidak berdampak signifikan terhadap proses pelayanan Citibank kepada masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta Perkembangan era digital turut memengaruhi gaya bertransaksi nasabah bank di Indonesia. Kini nasabah lebih gemar bertransaksi menggunakan perangkat mobile dan electronic channel seperti internet banking hingga mobile banking dibandingkan datang ke kantor cabang bank.

Chief Executif Officer Citibank Indonesia, Batara Siantur mengatakan terhitung sejak tahun 2016 hingga saat ini, pihaknya sudah memangkas jumlah kantor cabang, hingga 50 persen.

"Tahun 2016 cabang Citibank 20 sekarang cabang Citibank 10. Dampak dari perilaku nasabah itu sudah berubah. 80 persen, 80 persen ada di luar cabang," ungkapnya dalam Konferensi Pers, di Jakarta, Senin (7/5/2018).

Dia mengatakan pemangkasan jumlah kantor cabang tersebut tidak berdampak signifikan terhadap proses pelayanan Citibank kepada masyarakat. Sebab 80 transaksi nasabah memang tidak terjadi di kantor cabang.

"Hanya 20 persen yang memakai cabang. Jadi, waktu kita menurunkan cabang dari 20 (kantor cabang) ke 10 (kantor cabang), atau 50 persen, implikasinya tidak ada,"

Dengan kata lain, pemangkasan tersebut, memang perlu dilakukan sebagai upaya Citibank dalam menanggapi perubahan zaman yang berkembang ke era digital.

"Sehingga cabang Citibank sekarang lima di Jakarta. Lima di kota lain, seperti Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Denpasar. Karena perilakunya sudah demikian," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Citibank Indonesia Raup Laba Rp 584 Miliar pada Kuartal I 2018

Citibank N.A. Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar Rp 584 miliar pada kuartal I 2018. Kontribusi laba bersih itu didukung pendapatan bunga bersih sebesar Rp 1,05 triliun dan pendapatan berbasis komisi bersih (net fee-based income) sebesar Rp 540 miliar. 

"Lini bisnis institutional banking dan consumer banking masing-masing memberikan kontribusi sebesar 55 persen dan 45 persen dari keseluruhan pendapatan bunga bersih Bank," ungkap Chief Executif Officer Citibank Indonesia, Batara Sianturi, dalam Konferensi Pers di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Senin (7/5/2018).

Batara menuturkan, rasio profitabilitas Citibank pada kuartal I 2018 menunjukkan kinerja solid dengan perolehan Return on Asets (ROA) sebesar 3,95 persen dan Return on Equity ( ROE) sebesar 14,31 persen. 

"Pada akhir triwulan pertama 2018, portofolio kredit Citibank meningkat 11 persen dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya didorong oleh pertumbuhan kredit pada lini bisnis Institutional Banking," kata dia.

Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh empat persen. 70 persen dari DPK Citibank berupa giro dan tabungan. Citibank terus mempertahankan rasio Loan-to-Funding (LFR) yang memadai dan optimal di level 75 persen. 

"Dari segi perbaikan kualitas kredit, kata dia, Rasio Non Performing Loan (NPL) bruto dan netto Citibank menunjukkan perbaikan menjadi masing-masing 1,78 persen dan 0,47 persen, menurun dibandingkan triwulan I 2017 yang sebesar 2,58 persen dan 1,06 persen," ujar dia.

Tingkat permodalan Citibank tetap kokoh dengan rasio Kewajiban Penyediaan Model Minimum (KPMM) berada di level 25,95 persen per 31 Maret 2018. Citibank mempertahankan tingkat permodalan untuk menopang pertumbuhan kredit

"Citibank berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan perekonomian lndonesia sebagaimana tercermin dengan pertumbuhan kredit year-on year yang mencapai double digit. Dalam implemetasinya, selain fokus pada pertumbuhan, Citibank senantiasa berpedoman pada prinsip kehati-hatian dalam pemberian pinjaman," kata dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini