Sukses

PLN Dapat Suntikan Modal US$ 640 Juta untuk Kembangkan Panas Bumi

Dana itu digunakan untuk mengembangkan dan membangun enam unit pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) mendapat suntikan dana dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) ‎sebesar US$ 640 juta. Dana itu digunakan untuk mengembangkan dan membangun enam unit pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

Direktur Perencanaan PLN, Nicke Widyawati, mengatakan, PLN telah menandatangani kerja sama dengan SMI untuk pendanaan pengembangan enam Wilayah kerja panas bumi (WKP), PLN telah telah ditugaskan pemerintah mengelola enam WKP tersebut.

‎"Terkait pendanaan eksplorasi dengan SMI. Potensi yang akan dikerjasamakan yaitu enam WKP yang sudah mendapat penugasan dan SK-nya sudah diterima,"‎ kata Nicke, saat menghadiri EBTKE ConeX 2017, di Balai Kartini Jakarta, Rabu (13/9/2017).

Nicke mengungkapkan, setalah melakukan nota kesepahaman, langkah berikutnya, PLN akan melakukan survei lanjutan untuk melakukan pengeboran pencarian sumber uap panas bumi.

"Untuk beberapa itu kita sudah mendapat data awal dari ESDM. Tentu kita harus melakukan survei lanjutan, masuk ke anggaran yang kita alokasikan," tuturnya.

Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Yunus Saefulhak, mengatakan, dana tersebut merupakan geothermal fund berupa hibah dari lembaga penyedia keuangan internasional‎ yang disalurkan melalui SMI.

Dari dana tersebut, PLN akan menggunakannya untuk pencarian sumber uap panas bumi sampai membangun PLTP. Enam WKP tersebut berpotensi menghasilkan listrik sebesar 160 MW.

‎"Penyiapan pendanaan panas bumi dari eksplorasi sampai pembangunan di enam WKP penugasan PLN," ujarnya.

Enam WKP yang akan digarap PLN terebut adalah Songa Wayahua itu di Maluku Utara, Tangkuban Parahu di Jawa Barat, Hokaliange di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Gunung Sirung Pulau Pantar NTT, Ungaran, dan Kapanghiang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini