Sukses

Menteri Basuki: Proyek Infrastruktur Bukan untuk Bermewah-mewahan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, infrastruktur merupakan kunci utama dalam meningkatkan daya saing.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR)  Basuki Hadimuljono menegaskan jika menempatkan infrastruktur sebagai prioritas kebijakan nasional merupakan hal tepat. Mengingat, itu ditujukan untuk meningkat daya saing Indonesia.

Ini dia katakan usai menerima penghargaan Perekayasa Utama Kehormatan (PUK) dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

"Menempatkan infrastruktur sebagai prioritas kebijakan pembangunan nasional merupakan pilihan logis dan strategis jika menilik daya saing Indonesia dalam konteks global yang hingga kini peringkat 41. Sedangkan peringkat daya saing infrastruktur Indonesia mengalami peningkatan dari 92 pada tahun 2013 dalam 5 tahun berikutnya di 2017 kita berada urutan 60," ujar dia di Gedung BPPT Jakarta, Kamis (3/8/2017).

Penghargaan ini diberikan pada tokoh yang berjasa menghasilkan karya nyata di bidang teknologi atau kerekayasaan kepada Indonesia. Serta, berimplikasi kepada peningkatan perekonomian, kesejahteraan masyarakat, martabat, dan kemandirian bangsa Indonesia.
 
Basuki mengatakan, penghargaan ini jadi momen istimewa mengingat saat ini pemerintah tengah mendorong pembangunan infrastruktur.

"Penganugerahan menjadi momen teramat istimewa, karena diberikan pada saat kami semua dalam jajaran Kabinet Kerja di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla tengah kerja keras bangun infrastruktur yang jadi prioritas utama pembangunan nasional sebagaimana dalam Nawacita dan RPJMN," kata dia.

Basuki mengatakan, infrastruktur merupakan kunci utama dalam meningkatkan daya saing. Menurutnya, infrastruktur bukan untuk kemewahan namun untuk mengejar ketertinggalan.

"Segenap upaya yang kita curahkan dalam membangun infrastruktur pada dasarnya bukan memenuhi keinginan kita untuk bermewah-mewahan tapi hanya untuk memenuhi kebutuhan sekaligus kejar ketertinggalan dari negara lain yang lebih dulu bangun infrastruktur," jelas dia.

Acara ini dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). JK menuturkan, penghargaan ini pantas diberikan pada Basuki Hadimuljono.

"Kita menyaksikan suatu penghargaan kepada seorang sahabat yang memang pantas untuk itu," ujar dia.

Dia mengatakan, rekayasa merupakan upaya untuk membuat sesuatu lebih baik, murah, dan cepat. Dia pun memuji kinerja Basuki yang handal di belakang meja maupun di luar meja atau di lapangan.

"Pak Basuki mempunyai kecerdasan di belakang meja dan di luar meja," tandas dia.

Untuk diketahui, penganugerahan gelar Perekayasa Utama Kehormatan (PUK) diberikan sejak tahun 2007. Penganugerahan PUK diharapkan dapat memotivasi dan menginspirasi para insinyur atau perekayasa untuk dapat lebih kreatif menghasilkan berbagai produk inovatif.

Tonton video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.