Sukses

PPATK dan Australia Bersama Cegah Pencucian Uang dan Dana Teroris

Kerja sama PPATK dan AUSTRAC akan fokus pengembangan kapabilitas termasuk mengembangkan kemampuan Indonesia dan Australia.

Liputan6.com, Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyepakati perkuatan kerja sama dengan Australian Transaction Reports and Analysis Centre (AUSTRAC) dalam memberantas kejahatan lintas negara pada Rabu (1/2/2017).

Kerja sama kedua pihak sebenarnya sudah terjalin sejak 2009. Selama sembilan tahun tersebut menurut Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin telah memberikan hasil yang optimal.

"Hari ini kerja sama yang telah terbangun secara baik itu diteruskan dan ditingkatkan kembali untuk bersama-sama membangun dan menegakkan rezim anti pencucian uang dan pendanaan terorisme yang efekitif dan efisien," kata Kiagus di kantornya, Rabu (1/2/2017).

Kerja sama yang ditingkatkan pada 2017 ini pendanaannya akan dilakukan oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia. Konkretnya, kerja sama ini akan fokus pada pengembangan kapabilitas, termasuk mengembangkan kemampuan Indonesia dan Australia untuk bersama-sama mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Kiagus menuturkan, setidaknya dari hasil kerja sama yang terjalin selama ini telah‎ membuahkan hasil, di antaranya penyitaan hasil korupsi yang dilakukan oleh Warga Negara Indonesia (WNI) dengan menempatkan harta atau aset di Australia.

Tidak hanya itu, keberadaan komitmen kedua lembaga ini dinyatakan juga telah memberikan nilai tambah di wilayah Asia-Pasifik dalam upaya mencegah dan memberantas tindak pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Di kesempatan yang sama, Menteri Kehakiman Australia Michael Keenam MP juga menyatakan pemerintah Australia akan mendukung pemerintah Indonesia dalam persiapan menghadapi Mutual Evaluasi yang akan dilaksanakan pada November 2017.

Dukungan yang akan diberikan seperti peningkatan teknologi informasi yang akan memperkuat kemampuan sistem teknologi informasi di PPATK. Bantuan yang akan diberikan melibatkan para ahli dari Departemen Kejaksaaan Agung dan Kepolisian Federal Australia.

"Indonesia merupakan salah satu mitra strategis yang paling penting bagi Australia, khususnya mengenai kemanan nasional. Berdasarkan alasan ini, Australia berkomitmen untuk senantiasa menjaga kerja sama yang erat dan efektif dengan Indonesia," tutur dia. (Yas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini