Sukses

Alokasi Anggaran Jadi Bukti RI Ambisius Bangun Infrastruktur

Pemerintah Jokowi telah menyiapkan pagu anggaran infrastruktur sebesar Rp 346,6 triliun di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pembangunan infrastruktur dengan perkiraan investasi mencapai Rp 5.000 triliun hingga periode 2019. Keinginan tersebut ditunjukkan melalui alokasi anggaran infrastruktur dari APBN yang meningkat signifikan setiap tahun.

Technical Advisor PwC Indonesia, Julian Smith mengatakan, pemerintah Jokowi telah menyiapkan pagu anggaran infrastruktur sebesar Rp 346,6 triliun di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017. Jumlah ini naik 9 persen dari pagu di APBN-P 2016 yang dipatok Rp 317,1 triliun.

Sebelumnya alokasi anggaran infrastruktur sebesar Rp 290,3 triliun di 2015 atau melonjak 63 persen dari pagu Rp 177,9 triliun di APBN-P 2014. Sementara realisasi pada APBN-P 2015 sebesar Rp 209 triliun atau 51 persen dari penyerapan di tahun sebelumnya Rp 139 triliun.

"Kenaikan anggaran infrastruktur ini menggambarkan rencana pembangunan proyek infrastruktur yang ambisius ‎dari pemerintah Jokowi," terang Smith saat ditemui di acara PwC Indonesia, Indonesian Infrastructure : Stable Foundaations for Growth di Fairmont Hotel, Jakarta, Selasa (11/10/2016).

Rencana besar membangun proyek jalan tol, jembatan, bandara, pelabuhan, dan lainnya tidak hanya mengandalkan anggaran negara. Pemerintah membuka peluang bagi investor menanamkan modalnya pada proyek infrastruktur prioritas dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Untuk menarik minat swasta, pemerintah meluncurkan 13 paket kebijakan ekonomi, fokus deregulasi di investasi dan insentif pajak agar Indonesia lebih kompetitif," jelas Smith.

Kunci sukses dari pembangunan infrastruktur dapat terealisasi, kata Smith, ada beberapa faktor :

1. Menjaga iklim investasi secara berkesinambungan
2. Memperbaiki koordinasi antar Kementerian/Lembaga, pemerintah pusat dan daerah
3. Mengurangi ketergantungan pada BUMN dan mencari sumber pendanaan dari swasta
4. Membangun kapasitas di perencanaan dan pengadaan proyek, termasuk melatih sumber daya manusia untuk mengelola proyek
5. Membenahi proses akuisisi lahan

"Pertumbuhan pendanaan infrastruktur di global dan Asia mengalami perlambatan di 2016, termasuk di China. Tapi kami perkirakan di Asia Pasifik, pendanaan infrastruktur akan mencapai 3,4 persen di 2016 dengan total US$‎ 2,22 triliun dan Indonesia salah satu yang berperan dalam pertumbuhan infrastruktur di kawasan Asia Pasifik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.