Sukses

Airlangga Hartarto, dari Politikus Jadi Menteri Perindustrian

Airlangga Hartarto menduduki posisi menteri perindustrian dalam perombakan kabinet pada Rabu, 27 Juli 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Airlangga Hartarto menduduki posisi Menteri Perindustrian RI menggantikan Saleh Husin dalam pergantian (reshuffle) Kabinet Kerja Jilid II di masa pemerintahan Jokowi.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menuturkan, sosok Airlangga Hartarto diharapkan dapat membuat roadmap atau peta jalan untuk meningkatkan daya saing industri Indonesia.

"Presiden menunjuk Airlangga Hartarto sebagai menteri perindustrian. Presiden meyakini tugas yang dilakukan dengan baik membuat roadmap industri ke depan harus diselesaikan. Bagaimana industri Indonesia meningkat daya saingnya apalagi dirinya sebagai inisiatif undang-undang perindustrian," kata Pramono.

Pria kelahiran Surabaya, 1 Oktober 1962 (53) ini merupakan anak dari mantan menteri perindustrian pada masa Kabinet Pembangunan IV, yaitu Ir Hartarto, yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Produksi dan Distribusi (Menko Prodis).

Darah politik seperti sudah tumbuh dalam dirinya. Ketika masa kuliah ia pun sudah aktif dalam organisasi yang diikutinya, bahkan menduduki pos-pos penting. Diawali dengan menjadi Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Teknik UGM, kemudian menjadi Ketua Barisan Muda KOSGORO 1957.

Selain itu, pria asal Jawa Timur ini mempelopori Herman Johannes Award, suatu penghargaan bagi inovasi teknologi saat ia menjabat sebagai Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM (KATGAMA) pada 2003.

Tak berhenti di situ, Airlangga pun masuk dunia politik. Karier politik Airlangga dimulai ketika ia ditunjuk sebagai wakil bendahara dalam Pengurus DPP Partai Golkar periode 2004–2009. Ia pun terpilih sebagai Ketua DPP Partai Golkar pada 2009-2015.

Airlangga juga terpilih sebagai Ketua Komisi VII DPR RI yang membidangi energi, lingkungan hidup, riset dan teknologi dari Fraksi Partai Golkar.

Setelah masa jabatannya habis, pada 2009 ia kembali mencalonkan diri sebagai wakil rakyat untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat V dan berhasil menjabat sebagai Ketua Komisi VI yang membidangi perindustrian, perdagangan, UKMK, investasi dan BUMN.

Selain aktif dalam pemerintahan pusat, Airlangga juga pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) sebuah organisasi nirlaba yang beranggotakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Airlangga pernah juga menjabat sebagai sebagai Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2006-2009, kemudian Ketua Dewan PII pada periode berikutnya. (Nabila/Ahm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.