Sukses

Menteri Susi Minta Warga Labuan Bajo Tak Gunakan Bom Ikan

Kementerian Kelautan dan Perikanan meminta kepada para nelayan untuk menjaga kawasan pesisir.

Liputan6.com, Jakarta - Kelestarian ekosistem pesisir sangat penting bagi perkembangan biota laut. Oleh sebab itu Kementerian Kelautan dan Perikanan meminta kepada para nelayan untuk menjaga kawasan pesisir. 

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, kebijakan pengelolaan pesisir pantai dan pulau-pulau kecil akan dibuat sama di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini sampaikan saat kunjungan kerja Susi ke Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) baru-baru ini.

Dari keterangan resminya yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Senin (6/6/2016), Kementerian Kelautan dan Perikanan memang terus mendorong pengelolaan kawasan pesisir secara baik dan benar sehingga kelestariannya terjaga. 

"Ekosistem di pesisir seharusnya dijaga karena mempengaruhi laut. Ikan kawin, beranak, dan membesarkan anaknya di pesisir. Jika pesisir tidak dijaga, semua akan hilang," ujar Susi usai memantau keindahan kawasan Taman Nasional Komodo dari udara di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

Susi Pudjiastuti menegaskan, potensi perikanan dan pariwisata yang dimiliki Labuan Bajo sangat luar biasa. Namun dirinya khawatir melihat adanya keramba-keramba jaring apung, dan masih banyak masyarakat yang menangkap ikan menggunakan portas (pottasium) dan bom.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti memantau keindahan kawasan Taman Nasional Komodo dari udara di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

"Saya sangat menikmati kekayaan yang dimiliki Labuan Bajo. Tapi ada kekhawatiran. Harus ada peningkatan pengawasan dan Danlanal, Kapolres, dan pihak lainnya untuk lebih menjaga. Karena saya pikir tidak banyak yang punya keindahan seperti ini, warga Labuan Bajo sangat beruntung," kata Susi.

‎Atas dasar itu, Susi berharap adanya peningkatan observasi di Labuan Bajo, apa yang perlu dilakukan dan apa yang diperlukan masyarakat supaya dapat mengganti alat tangkap yang ramah lingkungan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini