Sukses

Sebelum Lebaran, Rumah Sakit Terbesar di Indonesia Terbentuk

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong terbentuknya holding perusahaan rumah sakit.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong terbentuknya holding perusahaan rumah sakit. Selama ini posisi rumah sakit tersebut menjadi anak usaha dari perusahaan BUMN.

Ketua Sinergi BUMN Rumah Sakit (RS) Dany Amrul Ichdan‎ mengungkapkan,  setidaknya ada 79 rumah sakit yang dimiliki beberapa perusahaan BUMN dan semua itu dikelola oleh 40 Perseroan Terbatas (PT).

Jika semua rumah sakit tersebut berada salam satu pengelolaan atau menjadi satu holding maka pemerintah akan memiliki rumah sakit terbesar di Indonesia. Dalam hitungan kasar, jika semua rumah sakit tersebut berada dalam satu holding, total asetnya mencapai Rp 40 triliun.

"Di Indonesia ini yang terbesar karena‎ yang punya jaringan rumah sakit begitu banyaknya, punya provider rumah sakit begitu besarnya, punya aset yang sedemikian besarnya itu hanya BUMN," kata Dany di Kementerian BUMN, Kamis (19/5/2016).

Dany mengaku saat ini tengah melakukan pengumpulan kesepakatan dari beberapa pemilik rumah sakit di daerah untuk bisa mendukung rencana strategis yang dicanangkan Kementerian BUMN ini.

Ditargetkan, rumah sakit terbesar di Indonesia ini akan terbentuk sebelum Lebaran. "‎Harusnya sih bisa sebelum lebaran, karena membentuk itu tidak begitu susah, karena sudah ada PT. Nah, anak perusahaan yang mengelola rumah sakit itu tinggal dijadikan saja salah satunya sebagai holding, sebagai induknya," tegas Deny.

Saat ini, anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Perta Medika menjadi perusahaan pengelola rumah sakit yang memiliki jaringan dan aset paling besar jika dibandingkan rumah sakit milik BUMN lainnya. Untuk itu, Dany yang juga berasal dari Perta Medika mengaku siap jika perusahaannya dijadikan induk holding rumah sakit.

‎"Perta Medika, itu sebagai jaringan rumah sakit yang terbesar. Bisa menjadi induk dari holding, bisa juga melebur ke BUMN yang lain. Intinya siapapun itu yang menjadi leader, pengelolaan secara bersama," tutup Deny. (Yas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.