Sukses

Pengusaha Lebih Untung Jika Rupiah Stabil

Dengan nilai tukar yang stabil maka akan bisa memberikan kepastian kepada pengusaha untuk menghitung biaya dan memperkirakan pendapatan.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) berharap pemerintah dan Bank Indonesia (BI) bisa menjaga kestabilan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kestabilan rupiah dinilai menjadi hal yang penting bagi kelancaran aktivitas ekonomi di Indonesia.

Wakil Ketua Apindo Anton Supit mengakui, ada sejumlah sektor usaha yang merasakan keuntungan saat rupiah dalam posisi menguat atau kebalikannya yaitu melemah. Namun secara umum, pengusaha lebih menginginkan rupiah dalam kondisi stabil bukan menguat atau melemah.

Alasannya, dengan nilai tukar yang stabil maka akan bisa memberikan kepastian kepada pengusaha untuk menghitung biaya dan memperkirakan pendapatan secara jangka panjang. Berbeda, jika nilai tukar terombang-ambing maka akan membuat pengusaha sulit untuk menghitung biaya dan pendapatan.

"Pengusaha selalu tidak ingin kuat atau lemah. Intinya stabil. Karena susah berhitung. Pada saat menguat kita menjual rupiah, tiba-tiba waktu kita butuh rupiah melemah lagi kan jadi ini yang membuat orang susah. Jadi yang paling baik stabil," ujarnya di Jakarta, Kamis (17/3/2016).

Selain kestabilan rupiah, hal yang lain yang juga dianggap penting bagi pengusaha yaitu fundamental ekonomi yang kuat serta kebijakan yang mampu meningkatkan daya saing industri di dalam negeri.

Menurut Anton, jika membicarakan daya saing, World Economic Forum membeirkan 12 parameter. "Salah satunya institusi, baik pemerintah atau swasta. Masalah labour issue, pendidikan dasar dan training, kesehatan. Dari 12 pilar itu yang memang kita harus dorong itu karena pasar kita besar," jelasnya.

Terakhir yang tidak kalah penting yaitu soal ketersediaan infrastruktur. Jika hal-hal tersebut telah terpenuhi, maka ekonomi Indonesia bisa tumbuh secara maksimal.

"Tapi yang lain harus kerja keras untuk memperbaiki. Dan ini yang belum terlihat, di samping infrastruktur yang sekarang lagi digenjot. Karena infrastruktur juga salah satu faktornya," tandas dia. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini