Sukses

Ekonomi RI Goyah, OJK Imbau Pelaku Keuangan ‎Jangan Panik

BI menyimpulkan secara umum kondisi perbankan dalam kondisi baik.

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau kepada seluruh pelaku industri jasa keuangan agar optimistis terhadap kondisi perekonomian Indonesia yang sedang sulit seperti sekarang ini. Lembaga pengawas tersebut telah melakukan upaya untuk merespons perlambatan ekonomi nasional, termasuk jatuhnya nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad mengakui bahwa IHSG sudah mencapai level terendah di tahun ini karena telah menyentuh level 4.100. Untuk mencegah penurunan yang lebih dalam, OJK berencana untuk mengeluarkan aturan pembelian kembali (buyback) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Kami pantau sudah lama, opsi macam-macam, yang penting teman-teman industri keuangan tetap waspada, tidak panik, supaya jangan sampai nanti kelesuannya akan mendorong kredit macet (Non Performing Loan/NPL)," imbau dia di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/8/2015).

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengungkapkan, upaya pengawasan dengan melakukan stress test rupiah pada level tertentu terus dijalankan. Dia menyimpulkan secara umum kondisi perbankan dalam kondisi baik.

"Yang perlu diperhatikan adalah pertumbuhan kredit yang agak pelan, dan ini harus didorong. Kita dukung dengan makroprudensial agar ekspansi kredit baik, fokus utama pada usaha kecil dan ‎menengah. Jadi kita sambut baik stimulus fiskal dari pemerintah dengan pemberian subsidi bunga KUR dari 20 persen menjadi 12 persen dan bisa turun lagi jadi 9 persen di 2016," terang dia. 

Untuk diketahui, pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Senin (24/8/2015), IHSG susut 189,57 poin (4,37 persen) ke level 4.146,37. Level ini terendah sejak 2013. Indeks saham LQ45 melemah 5,13 persen ke level 689,92. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Ada sebanyak 285 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sedangkan 15 saham menguat dan 39 saham lainnya diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 180.785 kali dengan volume perdagangan saham sekitar 3,044 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 2,79 triliun.

Pada siang ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi 4.241,91 dan terendah 4.111,11. Secara sektoral saham, sektor saham industri dasar turun paling tajam mencapai 7,62 persen, disusul sektor saham perkebunan melemah 7,36 persen, dan sektor saham konstruksi melemah 5,51 persen. (Fik/Gdn)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.