Sukses

Lewat Gas, Pertamina Dorong Ketahanan Pangan

Pertamina juga telah membangun pipa dan menyalurkan gas yang terbentang dari Cilamaya Karawang, Jawa Barat menuju Cilegon, Banten.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengklaim telah membantu membangun perekonomian nasional dengan memasok Bahan Bakar Minyak (BBM) ke seluruh pelosok Indonesia. Bahkan, melalui distribusi gas, Pertamina membantu negara menciptakan swasembada pangan.

Presiden Direktur PT Pertamina Gas (Pertagas), Hendra Jaya menyatakan, Pertamina telah memasok gas untuk kebutuhan ketahanan pangan sejak 45 lalu. Di 1970, Pertamina telah memasok gas ke pabrik PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) di Palembang, Sumatera Selatan.

"Ada dari penghasil gas di Musi ke Pusri sejak 1970. Jadi dari Prabumulih sekitar 150 kilometer (km). Ini bukti kalau Pertamina bukan perusahaan minyak saja," kata Hendra, saat melakukan kunjungan ke proyek Pertagas di Medan, Rabu (24/6/2015).

Ia menambahkan, Pertamina juga telah membangun pipa dan menyalurkan gas yang terbentang dari Cilamaya Karawang, Jawa Barat menuju Cilegon, Banten, untuk memenuhi kebutuhan PT Krakatau Steel dan PT Pupuk Kujang.

"Sejarah membuktikan Pertamina membangun pipa gas untuk ketahan pangan, di Jawa Barat. Kami bangun dari Cilamaya ke Cilegon untuk Pupuk Kujang dan Karakatau Steel, Krakatau Steel sangat kenyang gas dari Pertamina, jadi kalau  tidak ada gas Pertamina tidak ada Krakatau Steel," paparnya.

Menurut Hendra, dengan membangun infrastruktur dan memasok gas ke konsumennya, Pertamina telah berperan dalam pembangunan negara. "Kami sudah membangun bangsa ini melalui melalui pasokan gas," pungkasnya.

Untuk diketahui, Pertagas melakukan percepatan pembangunan pipa gas ruas Belawan, dalam mendukung program pemerintah untuk menyediakan infrastruktur pendukung energi di Sumatera Utara.

Hendra mengungkapkan, percepatan pembangunan pipa gas ruas Belawan tersebut dibuktikan dengan sudah selesainya proyek pembangunan pipa gas open access baru, untuk ruas Belawan – Kawasan Industri Medan (KIM) – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ( Bel-KIM-KEK).

Menurutnya, sejak dilakukan peletakan batu pertama oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada 27 Januari 2015 lalu, kemajuan pekerjaan proyek hingga pertengahan Juni ini telah mencapai 72 persen. "Proyek penanaman pipa tersebut terus menunjukkan kemajuan," kata Hendra.

Rencananya, ruas Belawan-KIM akan dibangun dengan diameter pipa 18 inchi dengan kapasitas 89 mmscfd. Sementara ruas KIM–KEK yang memiliki diameter 12 inchi berkapasitas 40 mmscfd.

Pertagas, menurut Hendra, optimistis percepatan pembangunan pipa transmisi open access sepanjang 138 km ini akan berjalan lancar.  “Kami targetkan selesai pada September 2015,” tambah Hendra.

Pembangunan ruas ini, masih menurut Hendra, merupakan langkah lanjutan menyusul mulai beroperasinya Terminal Penerimaan dan Regasifikasi LNG Arun dan Pipa Arun – Belawan.

Selain untuk memaksimalkan fasilitas regasifikasi Arun, pembangunan jalur pipa ini juga sekaligus memberikan keterjaminan pasokan gas bagi sektor industri di sekitar Sumatera Utara. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.