Sukses

Jurus Menteri Susi Dongkrak Kesejahteraan Pembudidaya Ikan

Gerakan Kemandirian Pakan Ikan Nasional yang didorong Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti diharapkan dapat kurangi bahan baku impor.

Liputan6.com, Yogyakarta - Kalangan pembudidaya mendukung gerakan Kemandirian Pakan Ikan Nasional yang didorong oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Dengan gerakan itu diharapkan dapat mengurangi bahan baku impor.

Gerakan ini sudah dilaksanakan oleh beberapa kelompok pembudidaya yang ada di DI Yogyakarta. Menurut Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, pakan merupakan komponen penting dan menyerap biaya tetapi sekaligus diperlukan untuk mendukung peningkatan produksi perikanan budidaya.

"Melalui gerakan kemandirian pakan ikan nasional, selain terjadi peningkatan produksi juga akan meningkatkan kesejahteraan para pelaku budidaya ikan," ujar Slamet, seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Jumat (2/1/2015).

Gerakan kemandirian pakan ikan nasional adalah gerakan yang mendorong produksi pakan ikan dengan menggunakan bahan baku lokal dan tidak tergantung dari bahan baku impor. Melalui gerakan ini, para pelaku usaha didorong secara kreatif dan inovatif untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya untuk memproduksi pakan dengan kualitas tak kalah dengan pakan komersial dan harga terjangkau.

"Gerakan ini tidak bermaksud untuk menyaingi pakan ikan komersil yang sudah ada. Pakan pabrikan tetap dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pakan pada saat ikan berukuran kecil maupun pada saat masa akhir budidaya," tutur Slamet.

Ia menambahkan, pasar pakan juga masih terbuka lebar untuk budidaya udang yang semakin tumbuh dan budidaya ikan laut yang juga memerlukan pakan tambahan. "Melalui gerakan kemandirian pakan ikan, kita akan memberdayakan kelompok pembudidaya untuk berkiprah dalam pembuatan pakan ikan mandiri sekaligus membuka lapangan pekerjaan di masyarakat," tutur Slamet.

Adapun kebutuhan pakan ikan dan udang secara nasional mencapai 9,27 juta pada 2015. Komposisi kebutuhan ikan itu merupakan kebutuhan pakan ikan air tawar seperti ikan mas, nila, gurame, patin dan lele.

"Dengan target produksi perikanan budidaya yang mencapai 16,9 juta pada 2015, kebutuhan pakan merupakan hal yang harus diperhatikan. Gerakan Kemandirikan Pakan Ikan akan mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan pendapatan para pembudidaya ikan," tutur Slamet.

Pakan Mandiri

DI Yogyakarta merupakan salah satu sentra produksi perikanan budidaya di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan di Yogyakarta, beberapa kelompok pembudidaya ikan telah melakukan inovasi dengan memproduksi pakan ikan mandiri.

Di antaranya adalah kelompok pembudidaya Ikan Mino Mulyo, Ngemplak-Sleman dan Koperasi Mina Desa, Nglipar-Gunung Kidul. Ketua Kelompok Budidaya Perikanan Mino Mulyo Ngemplak Sleman, Hangabdi Wiyono menuturkan, kelompoknya telah mampu memproduksi pakan sekitar 500 kilo gram (Kg) setiap hari.  Pemasaran pakan ini baru dipasarkan kepada mitra kelompok-kelompok budidaya perikanan yang berjumlah 25 kelompok. (Ndw/Ahm)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini