Sukses

Harga Cabai Rawit di Palu Tembus Rp 130 Ribu per Kg

Kenaikan harga cabai dipicu tingginya permintaan konsumen sementara pasokan berkurang.

Liputan6.com, Palu - Seperti daerah lain, harga cabai rawit di Palu, Sulawesi Tengah terus merangkak naik. Tidak tanggung-tanggung, harganya kini mencapai Rp 130 ribu per kilogram (kg). 

Berdasarkan pantauan Liputan6.com dari sejumlah pedagang di Pasar Sentral Inpres Manonda (PSIM) menyebutkan, kenaikan ini dipicu akibat tingginya permintaan konsumen.
 
Selain itu, ketersediaan stok di tingkat pedagang juga kian menipis, seiring belum masuknya masa panen sejumlah petani di dua kabupaten penyuplai terbesar cabai rawit, yakni Kabupaten Sigi dan Donggala.
 
"Petani baru masuk masa tanam dan belum ada yang panen. Makanya, ketersediannya stok kami di pasar berkurang, sehingga harganya dinaikkan," jelas salah satu pedagang, Yuli (40) di PSIM, Kamis (4/12/2014). 
 
Menurut dia, kenaikan harga cabai rawit di pasaran, sudah terjadi beberapa pekan terakhir. Di mana, kenaikan harganya bervariasi.  
 
"Sebelumnya, Rp 45 ribu per kg. Kemudian naik lagi menjadi Rp 65 ribu per kg, Rp 90 ribu per kg. Dan  naik lagi menjadi Rp 130 ribu per kg," imbuh Yuli.
 
Kenaikan saat ini memang cukup tinggi dibanding kenaikan sebelum-sebelumnya. Pasalnya, kenaikan ini seiring dengan peningkatan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
 
"Secara tidak langsung kalau harga BBM dinaikkan, pasti harga kebutuhan masyarakat di pasaran ikut naik. Termasuk, harga cabai rawit," tutur pedagang lainnya, Bayu, ditemui terpisah. 
 
Meskipun harga cabai rawit terus meninggi, namun tidak membuat para konsumen mengeluh. Nyatanya, mereka tetap membeli walaupun hanya dengan porsi yang sedikit. 
 
"Biar mahal, pasti tetap akan dibeli. Kan cuman beli sedikit saja. Kalau beli banyak, kemahalan," kata salah satu warga, Intan.
 
Untuk itu, Intan yang mewakili seluruh konsumen di Palu berharap, harga cabai rawit bisa kembali normal seperti hari-hari biasanya.
 
"Semoga beberapa hari ke depan harganya normal. Dan konsumen yang membutuhkan tidak perlu mengeluarkan uang yang lebih banyak lagi," tandasnya. (Dio/Nrm)
Video Terkini