Sukses

Dua Kawasan Industri Siap Dibangun Tahun Ini

Dengan terbangunnya kawasan industri ini mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencanangkan pembangunan 13 kawasan industri di luar Pulau Jawa dan 2 kawasan industri di Pulau Jawa dalam lima tahun ke depan. Hal ini sejalan dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai Nawacita yang menargetkan terbangunnya 10 kawasan industri dalam 5 tahun.

Menteri Perindustrian, Saleh Husin mengatakan, sebagai realisasi dari target ini, pada akhir tahun ini rencananya sudah ada 2 kawasan industri yang melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking.

"Dalam waktu dekat sudah ada yang bisa ground breaking. Nanti dilihat kesiapannya seperti. Tapi kira-kira antara Desember 2014 atau Januari 2015," ujarnya di Kantor Kemenperin, Jakarta Selatan, Senin (10/11/2014).

Kawasan industri yang akan melakukan ground breaking ini yaitu yaitu Kabupetan Morowali, Sulawesi Tengah dan Gresik, Jawa Timur. Untuk kawasan industri di Gresik, persiapan pembangunannya sudah mencapai 10 persen hingga 15 persen.

"Sarananya sudah dipikirkan. Pembangkit listriknya sudah mereka lakukan, saat ini saya kira seperti di Gresik sudah 10 persen hingga 15 persen. Itu meliputi perencanaan, pembebasan tanah, izin prinsipal. Pasokan gasnya tidak masalah, sudah dilaporkan dalam rapat kabinet. Kami juga akan dibicarakan dengan BUMN supaya ada harmonisasi," lanjutnya.

Sementara untuk bahan baku, Saleh meyakinkan bahwa segala yang dibutuhkan oleh industri di dalam kawasan tersebut sudah tersedia di wilayah sekitarnya sehingga tidak akan mengalami kesulitan.

"Kalau di luar Jawa lebih berbasis sumber daya alam seperti di Morowali, Sulawesi Tengah itu kan nikel, di Kalimantan dan Bintuni itu petrokimia. Jadi bahan baku tidak masalah, karena ketika sektor swasta membangun pabrik di suatu wilayah pasti sudah memperhitugkan sumber bahan baku," kata dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Imam Haryono berharap, dengan terbangunnya kawasan industri ini mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak. Namun hal ini tergantung pada kekuatan struktur industri dan pertumbuhan industri itu sendiri.

"Kalau struktur industri kuat, pertumbuhan indutri 1 persen bisa menyerap 200 ribu-300 ribu tenaga kerja. Jadi kalau 6 persen tinggal dilakikan. Tapi kalau strukturnya lemah minimal 100 ribu," tandas dia. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.