Sukses

Misteri di Balik Perampokan Berlian Terbesar Dunia

Antwerp, Belgia merupakan pusat jual beli berlian terbesar dunia yang menjadikannya sebagai tempat sempurna untuk kejahatan profesional

Liputan6.com, Antwerp - Kemilau berlian seringkali menyilaukan mata dan membuat banyak orang ingin memiliki sinarnya. Antwerp, Belgia merupakan pusat jual beli berlian terbesar dunia yang menjadikannya sebagai tempat sempurna untuk kejahatan super profesional.

Pada Februari 2003, Antwerp Wprld Diamond Centre akhirnya berhasil dibobol sekumpulan perampok. Entah bagaimana caranya, para perampok berhasil merusak sejumlah akses dan masuk ke dalam sarang berlian tersebut.

Para perampok lihai itu berhasil membawa kabur berlian, emas, perhiasan, dan sejumlah batu permata bernilai US$ 100 juta atau Rp 1,19 triliun (kurs: Rp 11.953/US$) dari tempat penuh pengamanan tersebut. Hebatnya, hingga kini berlian-berlian tersebut tak pernah berhasil ditemukan.

Lokasi para perampok membawa lari berlian tersebut masih menjadi misteri hingga saat ini, 11 tahun setelah peristiwa itu terjadi. Berikut kisah dibalik perampokan berlian terbesar dunia seperti dikutip dari The Richest, The Story, wired.com dan sejumlah sumber lainnya, Kamis (25/9/2014):


* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengamanan Super Berlapis Dijebol


The Antwerp Diamond Centre merupakan salah satu bangunan dengan jaringan keamanan paling kuat di dunia. Maklum saja, di dalamnya terdapat ruang penyimpanan berlian bernilai triliunan rupiah.

Perampokan di sarang berlian dan perhiasan itu benar-benar membuat pihak berwajib dan pemiliknya tak habis pikir. Aksi itu nyaris tak mungkin bisa dilakukan mengingat berlian di ruang penyimpanan dilengkapi dengan detektor panas, radar Doppler, ruang bermagnet, hingga sensor gerak.

Tak hanya itu, ruang penyimpanan berlian dan perhiasan Antwerp Diamond Centre juga dipagari dengan 100 kemungkinan kombinasi kuncu pembuka. Perampokan tersebut merupakan kasus kriminal terhebat sepanjang sejarah.

Bagaimana tidak, hingga saat ini polisi dan para detektif bahkan tidak bisa mengungkap cara para perampok masuk dan mencuri berlian di sana.

Sementara salah satu tersangka yang tertangkap memilih bungkam dan dengan tegas menyatakan dirinya tidak pernah terlibat dalam pencurian tersebut.

3 dari 4 halaman

Tanpa Korban dan Ancaman

Berlokasi di jantung Diamond District, Belgia, Antwerp Diamond Centre terkenal sangat aman. Pusat penyimpanan berlian itu berlokasi dekat dengan dua stasiun polisi, diamankan patroli bersenjata dan sejumlah kamera cctv dari berbagai penjuru.

Sejumlah penjaga juga menjaga ketat kendaraan-kendaraan yang masuk ke wilayah tersebut mengingat 80 persen perdagangan berlian dunia terjadi di sana. Tapi pada 15 Februari 2004, sekumpulan perampok asal Italia berhasil membobol tempat tersebut.

Pimpinannya diprediksi menghabiskan dua tahun untuk mengamati dan mempelajari seluruh pola dan perangkat keamanan di lokasi perampokan. Para perampok tersebut sangat lihai dan cerdas dalam melancarkan aksinya.

Seluruh bandit dalam aksi itu dikenal sebagai The School of Turin sangat pandai dalam merusak kamera di lokasi kejadian. Tak ada satupun yang terluka atau bahkan diancam selama perampokan terbesar di dunia itu terjadi.

Semua berlangsung sanagt cepat dan mereka berhasil mematikan sejumlah sensor elektronik yang melindungi pintu baja tempat penyimpanan berlian.


4 dari 4 halaman

Satu tersangka Tertangkap dan Tetap Bungkam

Di tahun yang sama saat perampokan berlian itu terjadi, polisi berhasil menangkap salah satu pelaku yaitu Leonardo Notarbartolo. Penangkapan dilakukan berdasarkan bukti-bukti di sekitar lokasi kejadian yang menunjukkan dia terlibat dalam aksi tersebut.

Pria tampan itu akhirnya dihukum dengan tuduhan sebagai pimpinan gerombolan perampok yang membobol Antwerp Diamond Centre. Meski dijebloskan ke dalam penjara, dia selalu membantah bahwa dirinya tidak terlibat dalam kejahatan tersebut.

Notarbartolo menolak untuk membahas kasusnya dengan siapapun dan memilih diam selama enam tahun sejak tragedi itu terjadi.

Dia tak pernah mau buka mulut tentang siapa saja para pelaku lain yang terlibat dalam aksi perampokan super rapih tersebut.

Dia tetap bungkam saat ditanya ke mana rekan-rekan perampoknya membawa lari berlian-berlian mahal bernilai triliunan rupiah itu.

Notarbartolo keluar dari penjara dengan pembebasan bersyarat. Dia tampaknya masih mendapatkan bagian keuntungan dari aksi perampokan itu berupa kekayaan, wawancara majalah dan hak atas sejumlah produksi film. (Sis/Nrm)

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.