Sukses

Anggaran IT Pemerintah Rp 14 Triliun Terbuang Sia-Sia

Anggaran pengembangan IT untuk lingkungan kementerian/lembaga yang mencapai Rp 14 triliun seolah terbuang sia-sia.

Liputan6.com,Jakarta - Pembangunan infrastruktur internet di lingkungan pemerintahan rupanya belum mampu dimanfaatkan secara baik oleh pada aparatur pemerintah.

Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Eko Prasojo mengatakan bahwa akibat belum termanfaatkan secara maksimal, anggaran pengembangan IT untuk lingkungan kementerian/lembaga yang mencapai Rp 14 triliun seolah terbuang sia-sia.

Dia menjelaskan, hal ini lantaran belum terkoneksi internet di dalam kementerian/lembaga ditingkat pusat dan daerah sehingga tingginya kecepatan internet atau bandwith hanya mampu dimanfaatkan sebesar 15 persen saja.

"Ini tak ada budaya berbagi antara pusat dan daerah," ujar dia di Jakarta, Selasa (9/9/2014).

Dia mengatakan, pengembangan internet ini sebenarnya diharapkan menjadi penopang masterplan program e-government yang telah dimulai sejak 3 tahun lalu.

Namun proses penyusunan aturan masterplan tersebut tampaknya harus dilanjutkan oleh pemerintahan mendatang."RUU (Rancangan Undang-Undang) itu enggak mungkin sekarang, maka diserahkan ke pemerintahan berikutnya," lanjut dia.

Selain soal, e-government, Kementerian PAN-RB juga tengah menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) pensiun dini bagi PNS juga akan diselesaikan pemerintahan mendatang. Untuk syarat dari pensiun dini yakni PNS yang sudah bekerja selama 20 tahun atau minimal berusia 50 tahun. 

"Mungkin dengan pemerintahan baru, punya visi perubahan  jadi bisa diterima. Purna bakti ini belum jadi program, artinya apa-apa yang direncanakan MenPAN sendiri sudah berkomitmen menyiapkan dokumen terkait," tandas dia. (Dny/Nrm)

 

 

* Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini