Sukses

Menteri BUMN Harap Garuda Indonesia Jaga Rasio Utang

Menteri BUMN, Dahlan Iskan imbau manajemen PT Garuda Indonesia Tbk untuk menjaga rasio utang agar tidak menganggu kinerja perseroan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menganjurkan kepada para manajemen PT Garuda Indonesia Airlines (Persero) Tbk untuk menjaga rasio utangnya.

Hal itu dimaksudkan Dahlan agar tidak menganggu pola bisnis dan tetap menjaga nama baik Garuda yang diakuinya saat ini sudah mendunia.

"Pertemuan dengan Garuda itu mengkonkritkan usaha-usaha garuda, kalau bisa diusahakan utangnya tidak lebih dari Rp 2 triliun, tapi di bawah Rp 1 triliun," kata Dahlan, Selasa (9/9/2014).

Dahlan menambahkan demi menjaga rasio utang tersebut menejemen harus melakukan efisiensi baik dalam operasional dan memaksimalkan sistem penjualan tiket.

Pada semester I 2014, maskapai plat merah ini telah menelan kerugian sebesar Rp 2,4 triliun yang hal itu secara dominan diakibatkan terdepresiasinya kurs rupiah oleh dolar AS.

Mantan Dirut PLN itu menilai kondisi yang dialami Garuda Indonesia tersebut merupakan bentuk bagian dari perjalanan maskapai untuk berkembang ke depannya.

"Perusahaan itu harus ekspansi, bahwa konsekuensinya mengalami sakit, anggap saja sakit karena ekspansi, itu harus dijalani. Jangan baru ekspansi tapi mundur lagi, kita berharap tahun depan kursnya bisa lebih baik lagi," paparnya.

Mengutip laporan keuangan perseroan, perseroan mencatatkan liabilitas jangka pendek menjadi US$ 901,44 juta pada 30 Juni 2014. Sementara itu, liabilitas jangka panjang sebesar US$ 1,14 miliar.

Ekuitas perseroan mencapai US$ 1,04 miliar pada 30 Juni 2014 dari periode 31 Desember 2013 sebesar US$ 1,11 miliar. Kas PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencapai US$ 367,48 juta. (Yas/Ahm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini