Sukses

Jaga Kestabilan Harga, Kemendag Bikin Pasar Murah

Pasar murah mendekatkan produsen dan konsumen sekaligus memotong jalur distribusi sehingga diharapkan konsumen dapat harga murah.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk menjaga kestabilan harga menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri, Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia menggelar pasar murah. Pasar murah ini juga dimaksud untuk meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan, salah satu tujuan kementerian mengadakan pasar murah adalah menjaga kestabilan harga. Menurutnya, sudah menjadi kebiasaan harga-harga kebutuhan pokok merangkak naik menjelang hari raya karena permintaan meningkat. Dengan adanya pasar murah tersebut, kenaikan permintaan dapat difasilitasi.

"Dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok yang umumnya meningkat menjelang puasa dan Idul Fitri, Kemendag bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan seluruh Indonesia akan terus menggelar pasar murah, katanya di Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Selain itu, pasar murah ini juga ditujukan untuk meringankan beban masyarakat terlebih yang berpenghasilan rendah dalam  memenuhi kebutuhan pokok baik pangan maupun sandang.

"Pasar murah merupakan bentuk kepedulian dan komitmen Kemendag dalam menyediakan berbagai kebutuhan pokok, baik pangan maupun sandang dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah," tuturnya.

Lutfi mengatakan adapun produk yang dijual meliputi kebutuhan pangan seperti beras, pasir, minyak goreng, tepung terigu, daging sapi, daging ayam dan telur ayam. Pasar murah juga menjual buah, sayur, serta produk UKM yang dijual dengan harga lebih murah dari pasaran.

"Pasar murah ini mendekatkan produsen dan konsumen sekaligus memotong jalur distribusi sehingga diharapkan konsumen dapat memenuhi kebutuhan dengan harga lebih terjangkau," lanjut dia.

Pasar murah tersebut berlangsung di pelataran parkir gedung Kemendag. Acara tersebut berlangsung mulai 26 Juni hingga 22 Juli nanti. Dalam pasar murah ini terdapat 50 stan yang ditempat oleh para pengusaha seperti Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI), Perhimpuna Insan Perunggasan Rakyat (PINSAR),  Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), dan Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (APTINDO). (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini