Sukses

Ingin Jadi Pengusaha Muda, Ikut Saja Program Kemenkop UKM

Program wirausaha baru bagi anak-anak muda ini akan bekerja sama dengan perusahan besar.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam usaha memberikan peningkatan kualitas dan produktifitas bagi anak muda yang akan terjun sebagai pengusaha, Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah mempunyai program pengembangan wirausaha baru.

Asisten Deputi Bidang Perdagangan dalam negeri Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Ahmad Husein mengatakan, program wirausaha baru bagi anak-anak muda ini akan bekerja sama dengan perusahan besar.

Setelah mendapatkan pelatihan maka anak-anak muda tersebut akan diberikan kesempatan memegang sebuah perusahaan.

"Kami dari Kementerian Koperasi punya pengembangan wirausaha baru, kita didik anak muda mahasiswa, untuk meningkatkan kita mencapai 2%-2,5% bisa dicapai dalam akihir kabinet ini. Kita minta usaha besar untuk memberi kesempatan anak muda yang kita latih untuk magang di tempat dia," ujarnya di Carrefour MT Haryono, Jakarta, Kamis (1/5/2014).

Kemudian, untuk program pemasaran, jelas Ahmad Husein, Kemeterian Koperasi akan membuat sebuah minimarket untuk setiap produk UKM yang meliputi seluruh Indonesia.

"Untuk program pemasaran, kita membangun minimarket, diharapkan bisa memasarkan produk UKM di seluruh indonesia," jelas dia.

Husein melanjutkan, untuk membuat produk yang baik, Kemenkop akan memberikan pelatihan dasar kepada setiap calon pengusaha. Mulai dari kualitas barang hingga pengemasan yang sesuai standar.

"Melatih mereka supaya produknya bagus. Bentuk pelatihannya apa saja, dari mulai kulitas produk, higienis, packaging," katanya.

Kemudian untuk program pemasaran produk UMKM keluar negeri, Kemenkop juga sudah mempunyai program. Yakni dengan memasarkan hasil produk dari UKM tersebut di luar negeri.

"Dari kemenkop, di deputi bidang pemasaran dan jaringan usaha, ada satu program, kita tingkatkan kualitas produk, kita ajak pameran di luar negeri. Diharapkan mendapatkan buyer di luar negeri supaya bisa berkerlanjutan," jelas dia.

"Tentu, kalau yang sudah ekspor, harus ada kurasi produk yang sangat ketat karena menyangkut nama Indonesia," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini