Sukses

UNCTAD Diharapkan Tingkatkan Perdagangan Negara Berkembang

United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) memberikan dorongan pada UKM agar mampu bersaing pada perdagangan internasional.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyelenggarakan simposium dalam rangka perayaan 50 tahun berdirinya United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) dengan tema 'Trade as an Engine of Sustainable Growth and Development'.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan simposium tersebut bertujuan untuk revitalisasi fungsi UNCTAD dalam memberikan pendampingan dan dukungan kepada negara-negara berkembang untuk dapat memperoleh manfaat yang maksimal dari kegiatan perdagangan internasional secara adil dan berkelanjutan.

"Penyelenggaraan simposium ini tidak terlepas dari peran aktif Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembangan, khususnya melalui kerjasama Selatan-Selatan," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2014).

Menurut Bayu, UNCTAD akan membuka harapan baru bagi negara berkembang untuk dapat meningkatkan kegiatan perdagangan yang lebih memacu pertumbuhan, pembangunan dan penciptaan lapangan kerja.

"Dengan memanfaatkan berbagai hasil kajian dan program pelatihan UNCTAD, negara-negara berkembang dapat meningkatkan posisi tawarnya agar dapat lebih diuntungkan dalam perdagangan internasional," lanjutnya.

Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa simposium ini akan mendorong pertisipasi Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perdagangan internasional di mana bagi Indonesia, UKM merupakan 90% kelompok bisnis di dalam negeri dan memberikan kontribusi sebesar 57% terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Kita perlu mendorong kesiapan UKM negara berkembang untuk memasuki pasar negara maju maupun memanfaatkan pergeseran pola produksi, investasi dan perdagangan ke pasar di negara berkembang sendiri," tandasnya.

Simposium ini diperkirakan dihadiri oleh 100 peserta dari seluruh pemangku kepentingan di Indonesia seperti perwakilan dari kementerian dan lembaga, investor, kalangan pengusahan UKM, akademisi dan perwakilan beberapa negara sahabat di Indonesia.

Sekedar informasi, UNCTAD dibentuk pada 1964 untuk mendorong semangat negara berkembangan (G77) memunculkan gagasan New International Economic Order (NIEO) pada periode 1970-an dan 1980-an yang menuntut alternatif terhadap sistem yang didominasi The General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan Bretton Woods, serta mendorong perbaikan terms of trade, bantuan pembangunan dan penurunan tarif di nagara maju.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.