Sukses

72.511 Rumah di Indonesia Sudah Tersambung Jaringan Gas

Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat dalam 5 tahun sejak 2009, pemerintah sudah membangun 72.511 jaringan gas.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat dalam 5 tahun sejak 2009, pemerintah sudah membangun 72.511 jaringan gas.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM  Edy Hermantoro mengatakan, dalam kurun waktu tersebut pemerintah juga telah melaksanakan pembangunan jaringan distribusi gas bumi (jargas) untuk rumah tangga.

"Hingga tahun 2013, telah terbangun  jaringan gas sebanyak 72.511 sambungan rumah (SR) yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua," kata Edy, seperti yang dikutip dalam situs resmi ditjen migas, di Jakarta kamis (17/4/2014).

Edy menambahkan, pemerintah membangun 11.686 SR di tiga kota di Sumatera Selatan, 4.000 SR di Jambi, 5.254 SR di Rusun Jakarta, Bogor dan Tangerang.

Selanjutnya, 11.547 SR di Jawa Timur yang tersebar di 2 kota, 4.000 SR di Jawa tengah  dan di Jawa Barat sebanyak 20.628 SR yang tersebar di lima kota.

Untuk Kalimantan Timur, jargas dibangun di dua kota sebanyak 7. 326 SR, Sulawesi Selatan 4.172 SR dan Papua Barat sebanyak 3.898 SR.

Untuk tahun 2014, pemerintah juga berencana membangun jargas di Semarang, Bulungan, Sidoardjo, Lhokseumawe dan Bekasi.

“Pembangunan kegiatan fisik jargas ini sebagai trigger. Kami berharap pemerintah akan jalan (melanjutkan) pembangunan sehingga dapat berkembang,” jelas Edy.

Pembangunan jargas untuk rumah tangga ini merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan sumber daya lokal demi mencapai ketahanan energi serta memberikan energi yang murah bagi masyarakat. 

Selain itu, pembangunan jargas juga untuk mengurangi ketergantungan impor elpiji yang jumlahnya cukup besar.

"Setiap tahunnya, kebutuhan elpiji Indonesia mencapai 4,5 juga ton. Sedangkan hasil produksi kilang dalam negeri hanya 2,5 juta ton. Ini berarti hampir 50% kebutuhan LPG harus diimpor," pungkas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.