Sukses

Pemprov DKI Wajib Benahi 3 Masalah Ini Jelang Asian Games 2018

Inasgoc harapkan Pemprov DKI bisa selesaikan tiga persoalan utama yang bisa mengganggu jalannya Asian games 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games (Inasgoc) Erick Thohir masih menemukan tiga masalah pelik jelang diselenggarakanya Asian Games 2018 khususnya di Jakarta. Dia meminta pemprov DKI untuk menyelesaikan tiga persoalan utama yaitu polusi udara, kemacetan lalu lintas dan kondisi lingkungan di sekitar arena dan wisma atlet.

Pelaksanaan Asian Games yang tinggal 20 hari masih menyisakan sejumlah persoalan non-teknis di lokasi acara, khususnya di DKI Jakarta. Persoalan tersebut antara lain terkait masih tingginya tingkat polusi udara, kemacetan lalu lintas dan kondisi lingkungan sekitar arena dan wisma atlet.

"Saya rasa memang tentu Pemerintah Daerah DKI Jakarta sekarang sedang mengutamakan pada tiga hal. Jadi,beri kesempatan mereka (Pemprov DKI Jakarta) untuk perbaikan itu," kata Erick Thohir seperti dikutip antara.

Erick mengatakan Inasgoc tidak dapat menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut, sehingga kerja sama dengan pemerintah daerah diperlukan untuk menyukseskan pelaksanaan Asian Games 2018.

"Tentu kami panitia, Inasgoc, mungkin wilayahnya juga tidak mencapai sampai segitu. Keputusan-keputusan, seperti soal udara tadi, saya yakin Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pasti ada terobosan untuk itu," kata Erick.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Polusi Udara Berkurang

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengklaim pengurangan polusi udara telah terjadi sebagai akibat dari kebijakan penerapan sistem nomor kendaraan ganjil-genap yang melintas di kawasan Jakarta.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Kamis (26/7/2018) lalu, mengatakan telah terjadi penurunan konsentrasi gas karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NO) dan total hidro karbon (THC) selama penerapan sistem ganjil-genap.

Dia memaparkan dari hasil monitoring kualitas udara di Stasiun DKI 1 Bundaran Hotel Indonesia, terjadi penurunan konsentrasi CO sebesar 26,92 persen dan konsentrasi THC turun sebesar 12,62 persen.

Sementara itu, di Stasiun DKI 2 Kelapa Gading terjadi penurunan konsentrasi CO sebesar 10,19 persen, kosentrasi NO turun 12,33 perseb, dan NO2 turun sebesar 1,48 persen. Sedangkan di Stasiun DKI 4 Lubang Buaya terjadi penurunan kosentrasi CO sebesar 6,75 persen dan NO sebesar 22,97 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.