Seminggu sudah warga Kampung Pulo kebanjiran. Selama itu pula tim evakuasi dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur mengevakuasi warga. Ternyata, tugas mengevakuasi warga tak semudah yang terlihat. Terlebih, harus mengevakuasi warga di gang-gang sempit seperti Kampung Pulo, Jakarta Timur.
Komandan Pleton Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, Imbang Satriana mengatakan, ada beberapa kesulitan yang dihadapi timnya selama seminggu melakukan evakuasi. Paling utama adalah medan yang cukup berat.
Pemukiman warga di Kampung Pulo merupakan gang-gang sempit. Perahu karet yang berukuran lebih besar membuat perahu tak selamanya bisa masuk ke pemukiman warga. Solusinya, petugas harus turun berenang sampai ke pemukiman warga.
"Terpaksa petugas harus turun, berenang ke dalam. Mengecek satu per satu ada tidak warga yang ingin keluar. Kalau kita paksakan sama saja mengantar perahu kita supaya bocor," kata Imbang saat berbincang dengan Liputan6.com di Kampung Pulo, Minggu (19/1/2014).
Bagaimana tidak, meski rumah berada di gang sempit, hampir semua rumah memiliki pagar runcing. Selain itu, jika pagar sudah terendam, masih ada ancaman seng atau asbes tajam yang melintang di sepanjang gang.
"Dari 5 perahu yang kita siapkan, 3 perahu kita yang bocor. Semua sudah diganti dan yang bocor diperbaiki di kantor Sudin Pemadam Kebakaran di Matraman," lanjutnya.
Perbaikannya pun memakan waktu lama. Untuk menambal perahu yang bocor, petugas membutuhkan waktu 12 jam agar tambalan benar-benar kuat.
"Itu yang paten. Tapi, kalau kondisinya seperti ini tidak sampai 12 jam sudah dipakai lagi. Tapi kami pastikan aman dulu," ungkap Imbang.
Imbang menambahkan, petugas yang sudah sampai ke pemukiman warga belum tentu 'menghasilkan'. Lebih banyak warga yang ogah diajak keluar dibanding yang mau dievakuasi. Alhasil, tak banyak warga yang bisa diselamatkan dalam sekali jalan.
"Pada nggak mau. Mereka milih di rumah. Malah ada yang masak disana. Ada lagi yang dari luar bilang, ada orang di dalam, kita antar malah cuma anter makanan. Tapi semua tetap kita layani," ucapnya.
Untuk hari ini, sudah sekitar 20 orang yang bersedia dievakuasi. Sementara, petugas terus patroli ke rumah-rumah warga kalau sewaktu-waktu ada warga yang berubah pikiran. "Hari ini sudah 20 orang. Kita terus evakuasi sampai banjir ini surut," tandas Imbang. (Riz/Ism)
Baca juga:
Kali Sekretaris Jebol, Tanjung Duren Jakbar Waspada
Harapan Indah Bekasi Banjir, Warga Serbu Supermarket
Depan Kampus Trisakti dan Untar Banjir, Jalan Ditutup
Sudah Terobos Banjir dan Perahu Bocor, Warga Tolak Dievakuasi
Lebih banyak warga yang ogah diajak keluar dibanding yang mau dievakuasi. Alhasil, tak banyak warga yang bisa diselamatkan.
diperbarui 19 Jan 2014, 11:36 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Luar Biasa, Peternak Kambing Banjarnegara Ubah Kotoran Kambing Menjadi Energi Alternatif
Live Report Piala Asia U-23 2024 Timnas Indonesia vs Uzbekistan: Siapa Lolos ke Final?
Adu Pemain Termahal Timnas Indonesia Vs Uzbekistan, Siapa Juaranya?
Reaksi Polisi Saat Rio Reifan Ngaku Khilaf Pakai Narkoba: Setiap Tersangka Selalu Bilangnya Khilaf
Pokmas Bantah Kasus Perkosaan Gadis 17 Tahun di Area Wisata Pantai Pulau Merah
Top 3 Hari Ini: Selvi Ananda Tampil Beda dengan Rambut Panjang Bergelombang ala Hong Hae In Queen of Tears, Warganet Ramai-Ramai Panggil Bu
Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-60, Kakanwil Kemenkumham Lampung: Pemasyarakatan Bukan untuk Menjerakan
Cetak Sejarah Baru, Harry Kane Kejar Rekor Robert Lewandowski
Prabowo Rajin Dampingi Jokowi, Pengamat: Pertanda Transisi Mulus
80 Kata Mutiara PSHT yang Bijaksana, Penuh Pesan Moral dan Falsafah Hidup
Hasil Piala Asia U-23 2024 Timnas Indonesia vs Uzbekistan: Garuda Muda Paksa Skor 0-0 di Babak Pertama
Galeri 24 Tambah Gerai di Bali, Incar Pecinta Investasi Emas dan Perhiasan