Dituduh Jadi Mata-mata China, Huawei Siap Hengkang dari AS

Huawei dan ZTE diisukan terlibat kolusi dan berusaha memata-matai pemerintahan Amerika Serikat.

oleh Ervina Anggraini diperbarui 05 Des 2013, 08:45 WIB

Persaingan bisnis yang kian ketat menuntut sejumlah produsen perangkat untuk secara intens memperkenalkan kehadiran teknologi baru. Terutama di pasar perangkat Amerika Serikat.

Huawei merupakan salah satu perusahaan asing yang bersaing untuk merebut celah pasar di pasar ponsel pintar Amerika Serikat. Meski hingga saat ini faktanya mereka belum mampu menunjukkan pertumbuhan binis yang positif di negeri Presiden Obama tersebut.

Bahkan, salah satu petinggi Huawei baru-baru ini mengemukakan sebuah pernyataan mengejutkan. CEO Huawei Ren Zhengfei kepada media asal Perancis seperti dilansir laman Slashgear, Kamis (5/12/2013), dalam sebuah kesempatan menyebut jika perusahaan yang dipimpinnya akan keluar dari persaingan pasar perangkat di Amerika Serikat.

Keputusan itu sendiri diduga kuat terkait dengan sejumlah tuduhan spionase yang diarahkan pada sejumlah perusahaan asal China yang beroperasi di Amerika Serikat, yakni Huawei dan ZTE.

Keduanya diisukan terlibat kolusi dan berusaha memata-matai pemerintahan Amerika Serikat. Namun tuduhan tersebut memang tanpa dasar dan masih akan dikaji ulang oleh pihak-pihak yang berwenang.

Dugaan pemerintah AS terhadap Juawei dan ZTE di awali oleh banyaknya pejabat tinggi AS yang menggunakan router dan switchboard besutan kedua perusahaan asal China tersebut. Pihak pemerintah AS menyebut jika produk-produk itu diduga digunakan sebagai backdoor untuk memata-matai aktivitas pemerintah.

Namun dengan tegas Ren mengklaim bahwa perusahaannya mengecam dan tak pernah terlibat aksi mata-mata. Ia juga mengatakan tuduhan pemerintah AS yang tanpa dasar itu dapat mengancam hubungan diplomatis yang berlangsung antara kedua negara. (vin/dhi)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya