Anak Perlu Bermain Selain Belajar Agar Kreatif

Orangtua di Indonesia lebih percaya semua anak wajib belajar dan mengesampingkan anak bermain. Padahal, pandangan itu keliru. Kenapa?

oleh Fitri Syarifah diperbarui 20 Nov 2013, 11:00 WIB
Satu hal menarik yang menjadi kepercayaan orangtua di Indonesia bahwa semua anak wajib belajar dan mengesampingkan anak bermain. Anak selalu diajarkan untuk terus belajar bahkan ketika pulang sekolah pun anak langsung mengikuti les. Padahal, anak bukanlah orang dewasa kecil dan anak harus dilihat sebagai anak.

Begitu dikatakan psikolog Tika Bisono saat acara talkshow 'Memilih Mainan yang tepat untuk si Buah Hati' di FX Mall, Jakarta, dan ditulis Rabu (20/11/2013).

"Harus ada waktu anak bermain. Misalnya kalau di sekolah ada jam istirahat. Atau kalau di rumah juga harus ada waktu bermain. Pada jam tidur siang atau pada sore hari," kata Tika

Tika menyampaikan, meskipun setiap keluarga berbeda dalam mengajarkan anak, tapi anak jangan terus-terusan dipaksa belajar atau les.

"Kalau dia les terus, kapan dia eksplorasi? Nanti anak jadi nggak ada waktu bermain. Padahal bermain juga membuat anak cerdas. Ini yang membuat saya prihatin, karena secara tidak langsung, orangtua sedang menghancurkan anak," tambah Tika.

(Fit/Mel/*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya