BI Rate Tinggi, Bisnis 3 Sektor Strategis Terganggu

Selama ini sektor strategis nasional mengandalkan aspek permodalan dari perbankan dan lembaga keuangan lainnya.

oleh Dian Ihsan Siregar diperbarui 23 Sep 2013, 15:10 WIB
Keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan hingga 150 basis poin (bps) dikhawatirkan akan mengganggu keberlanjutkan produktivitas di sektor-sektor strategis nasional.

Direktur Eksekutif Indonesia for Global Justice (IGJ) Riza Damanik di Jakarta, Senin (23/9/2013) menjelaskan, sektor-sektor startegis nasional tersebut selama ini mengandalkan aspek permodalan dari lembaga keuangan.

Menurut Riza, sektor-sektor strategis yang terkendala akibat tingginya BI rate diantaranya pertanian, peternakan, perikanan, dan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM).

Dengan kondisi yang terjadi saat ini, IGJ menilai pemerintah seharusnya memberikan insentif khusus agar sektor strategis dapat tumbuh berkualitas.

"Ambil contoh Malaysia dan China. China meski produksi ikannya tidak besar, tetapi memberikan insentif khusus kepada perikanan, maka sektor ini bisa bergairah dalam peningkatan nasional," katanya.

Untuk bisa meningkatkan pertumbuhan berkualitas, Indonesia harus bisa memenuhi dua persyaratan yaitu perlindungan domestik serta insentif kepada masyarakat.

Dengan pertimbangan tersebut, IGJ menilai keputusan bank sentral menaikkan BI rate dinilai tidak tepat.

IGJ bahkan menilai bank sentral bisa jadi menaikkan kembali BI rate jika pemerintah tak mampu meningkatkan investasi dan neraca perdagangan.

"Kalau bisa mengubah investasi dan perdagangan, kenaikan BI rate tidak akan dinaikkan lagi," kata Riza. (Dis/Shd)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya