Harga emas terus tenggelam menuju level terendahnya dalam hampir tiga tahun terakhir pada perdagangan Rabu (Kamis WIB). Kemerosotan harga emas ini terjadi ditengah krisis pasar logam-logam berharga yang sangat parah.
Mengacu data Bloomberg, harga emas turun 3,5% menjadi US$ 1.229,60 per ounce, level terendah sejak Agustus 2010. Hingga saat ini, harga emas sudah anjlok 23% di kuartal ini. Dengan persentase tersebut, emas mengalami penurunan harga terbesar dalam satu kuartal sejak 1920.
Seperti dilansir dari USA TODAY, Kamis (27/6/2013), emas terus tertekan menyusul pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika (The Fed) Ben Bernanke soal rencananya menghentikan program stimulusnya pada pertengahan 2014 nanti. Jika itu terjadi, maka status emas sebagai aset paling aman untuk berinvestasi akan hancur menyusul ekonomi Amerika yang kian stabil.
"Emas seperti gelembung," ujar Ken Winans dari Winans International yang berarti harga emas mudah naik dan turun.
Dia kemudian menuturkan, penjualan emas besar-besaran telah menarik turun harga emas sebanyak 40% dari nilai tertingginya sebesar US$ 1.921 per ounce pada September 2012.
Menurut dia, hal itu bukan yang pertama kalinya terjadi, harga emas pernah menembus level yang sangat rendah pada 1980 dan 1982. Di masa itu, kemerosotan harga emas mencapai 65%.
"Pasar logam saat ini menuju ke arah sana," ujarnya.
Tak hanya emas, harga perak juga diketahui menembus nilai terendahnya sejak Agustus 2010 . Harga perak tercatat turun 5,5% ke harga US$ 18,57 per ounce. (Ndw)
Mengacu data Bloomberg, harga emas turun 3,5% menjadi US$ 1.229,60 per ounce, level terendah sejak Agustus 2010. Hingga saat ini, harga emas sudah anjlok 23% di kuartal ini. Dengan persentase tersebut, emas mengalami penurunan harga terbesar dalam satu kuartal sejak 1920.
Seperti dilansir dari USA TODAY, Kamis (27/6/2013), emas terus tertekan menyusul pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika (The Fed) Ben Bernanke soal rencananya menghentikan program stimulusnya pada pertengahan 2014 nanti. Jika itu terjadi, maka status emas sebagai aset paling aman untuk berinvestasi akan hancur menyusul ekonomi Amerika yang kian stabil.
"Emas seperti gelembung," ujar Ken Winans dari Winans International yang berarti harga emas mudah naik dan turun.
Dia kemudian menuturkan, penjualan emas besar-besaran telah menarik turun harga emas sebanyak 40% dari nilai tertingginya sebesar US$ 1.921 per ounce pada September 2012.
Menurut dia, hal itu bukan yang pertama kalinya terjadi, harga emas pernah menembus level yang sangat rendah pada 1980 dan 1982. Di masa itu, kemerosotan harga emas mencapai 65%.
"Pasar logam saat ini menuju ke arah sana," ujarnya.
Tak hanya emas, harga perak juga diketahui menembus nilai terendahnya sejak Agustus 2010 . Harga perak tercatat turun 5,5% ke harga US$ 18,57 per ounce. (Ndw)
