Sebagai salah satu pemimpin DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku malu. Pasalnya, Menteri Lingkungan Hidup Republik Ceko, Tomas Chalupa, mengunjungi Sungai Ciliwung hari ini. Dalam kondisi apa adanya: kotor, keruh, penuh sampah, dan bau.
"Tadi dia juga susuri Ciliwung. Memang agak memalukan juga ya. Hehe... Kita ngaku ajalah. Dia sudah lihat, mau bilang apa kan? Orang buang sampah, buang ranjang, kasur juga dibuang di situ," ujar Ahok di Balaikota, Rabu (15/5/2013).
Sebelumnya, Tomas, usai mengadakan rapat dengan Ahok, mengatakan setelah melihat kondisi Sungai Ciliwung itu, ia menegaskan bahwa pemerintah maupun masyarakat seharusnya memiliki visi, kepemimpinan yang kuat, perencanaan yang baik, solusi terkait ilegalitas, sistem pengerukan sampah yang baik.
Selain itu, pemerintah Indonesia, perlu untuk berani mengambil risiko mengeluarkan biaya besar guna penyediaan saluran pembuangan air yang terbaik.
"Dan yang paling mahal serta paling memakan waktu adalah sistem saluran pembuangan air yang baik. Inilah yang paling memakan biaya. Bahkan kota Praha juga menghadapi masalah terkait kualitas air bersih dan terkait Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Jadi inilah permasalahan yang banyak dihadapi di mana-mana," kata Tomas.
Ahok pun mengakui permasalahan utama kota Jakarta adalah perilaku masyarakatnya. Ia juga mengemukakan kepada pihak KLH Republik Ceko bahwa Pemprov DKI memprogramkan 2 tahun untuk pemindahan warga di bantaran Sungai Ciliwung guna pembersihan sungai tersebut.
"Ini memang soal perilaku kan. Kita juga harap mereka (KLH Ceko) juga investasi Waste to Energy seperti apa, terus kita pengelolaan air limbah seperti apa. Kita terbuka saja. Yang penting saling menguntungkan," ujar Ahok. (Ein/*)
"Tadi dia juga susuri Ciliwung. Memang agak memalukan juga ya. Hehe... Kita ngaku ajalah. Dia sudah lihat, mau bilang apa kan? Orang buang sampah, buang ranjang, kasur juga dibuang di situ," ujar Ahok di Balaikota, Rabu (15/5/2013).
Sebelumnya, Tomas, usai mengadakan rapat dengan Ahok, mengatakan setelah melihat kondisi Sungai Ciliwung itu, ia menegaskan bahwa pemerintah maupun masyarakat seharusnya memiliki visi, kepemimpinan yang kuat, perencanaan yang baik, solusi terkait ilegalitas, sistem pengerukan sampah yang baik.
Selain itu, pemerintah Indonesia, perlu untuk berani mengambil risiko mengeluarkan biaya besar guna penyediaan saluran pembuangan air yang terbaik.
"Dan yang paling mahal serta paling memakan waktu adalah sistem saluran pembuangan air yang baik. Inilah yang paling memakan biaya. Bahkan kota Praha juga menghadapi masalah terkait kualitas air bersih dan terkait Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Jadi inilah permasalahan yang banyak dihadapi di mana-mana," kata Tomas.
Ahok pun mengakui permasalahan utama kota Jakarta adalah perilaku masyarakatnya. Ia juga mengemukakan kepada pihak KLH Republik Ceko bahwa Pemprov DKI memprogramkan 2 tahun untuk pemindahan warga di bantaran Sungai Ciliwung guna pembersihan sungai tersebut.
"Ini memang soal perilaku kan. Kita juga harap mereka (KLH Ceko) juga investasi Waste to Energy seperti apa, terus kita pengelolaan air limbah seperti apa. Kita terbuka saja. Yang penting saling menguntungkan," ujar Ahok. (Ein/*)
