Gus Baha: Belajar Ikhlas, Ini yang Dilakukan Orang Alim Kasta Tinggi

Ceramah Gus Baha: Orang alim kasta tinggi saat ikhlas akan melakukan hal ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Apr 2024, 04:30 WIB
Gus Baha (Tangkap layar YouTube Kumparan Dakwah)

Liputan6.com, Jakarta - Rais Syuriyah PBNU, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha membedah makna ikhlas sesungguhnya.

Melakukan segala sesuatu dengan ikhlas merupakan perbuatan terpuji.

Termasuk di dalamnya adalah bagaimana orang alim kasta tinggi saat ikhlas akan melakukan hal ini.

 

Ulama ahli tafsir Al-Quran yang ceramahnya menyejukkan umat itu mengatakan, sama-sama ngaji Al-Quran, orang alim yang kastanya tinggi tentu dia akan baca 'wa lillahi mulkussamawati wal-arḍ'.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ikhlas berarti bersih hati, tulus hati. Dalam hal hubungan sesama manusia, ikhlas adalah memberi pertolongan dengan ketulusan hati.

Sementara itu, keikhlasan berarti sebuah kejujuran atau kerelaan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Jawaban Cerdas, Saat Ditanya tentang Ikhlas

Gus Baha (Tangkap Layar Youtube Kumparan Dakwah)

"Semua ini milik Tuhan, wong ikhlas ora pingin mbok wales, ora pingin kata maturnuwun," ujar Gus Baha seperti yang diunggah di Yotube channel AlGhifari27.

Selain orang alim, ikhlas juga bisa dilakukan oleh semua orang. Dia juga pernah ditanya saat seminar di Jogja, sebuah pertanyaan tentang keikhlasan, kenapa umat Islam menyarankan ikhlas.

"Ikhlas adalah logika tertinggi seorang manusia, karena dengan ikhlas artinya kita berpikir objektif," katanya.

"Jika Anda punya uang satu juta kamu kasihkan fakir miskin dan kamu merasa itu uangmu itu namanya tidak tidak rasional," katanya.

3 dari 3 halaman

Jangan Merasa Kita Memiliki Sesuatu, Itu Semua Milik Allah SWT

Gus Baha (SS: YT Laduni ID)

"Bagaimana Anda merasa itu uang kamu, karena yang kerja saya, kamu pakai apa kerja? pakai tangan kakimu itu yang bikin Allah," ujarnya menggambarkan kondisi ikhlas.

"Ini semua ciptaan Allah, karena Allah, juga kamu bisa melakukan itu semua karena Allah. Bagaimana mungkin kamu merasa itu uang milikmu," tandasnya.

Gus Baha kembali menegaskan, bahwa segala sesuatu yang diberikan kepada orang lain, janganlah dianggap bahwa itu pemberian kita.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya