Tesla Batal Bikin Mobil Listrik Murah untuk Gempur Merek China

Tesla telah mengungkapkan untuk membatalkan rencana membuat mobil listrik murah

oleh Arief Aszhari diperbarui 08 Apr 2024, 19:11 WIB
Elon Musk ingin membuka fasilitas produksi baru diluar Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Tesla telah mengungkapkan untuk membatalkan rencana membuat mobil listrik murah, yang telah lama dijanjikan kepada investor atau konsumen.

Awalnya, kendaraan ramah lingkungan harga terjangkau ini akan digunakan oleh pabrikan Amerika Serikat untuk mendorong pertumbuhan, dan bersaing dengan merek China. Demikian, dikatakan tiga sumber yang mengetahui hal tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Senin (8/4/2024).

Sementara itu, Tesla sendiri akan terus mengembangkan robotaxi atau taksi tanpa supir, yang dikembangkan dari platoform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla. Demikian dari sumber yang sama.

Pembatalan rencana Tesla untuk membuat mobil listrik murah ini, sejatinya telah mengabaikan tujuan lama perusahaan, yang sering digambarkan oleh sang pemilik, Elon Musk, sebagai misi utama yaitu membuat mobil listrik yang terjangkau untuk masyarakat.

Padahal sebelumnya, Elon Musk telah berulang kali menjanjikan mobil listrik yang akan diproduksi di Texas, pada paruh kedua 2025.

Sedangkan untuk harganya, Tesla saat ini memiliki Model 3 sebagai yang termurah, dengan banderol sekitar US$ 39.000 di Amerika Serikat. Jika mobil listrik murah, rencana awal Tesla bisa terwujud, akan memiliki harga sekitar US$ 25.000.

Sebagai informasi, Tesla sendiri saat ini tengah menghadapi tekanan penjualan. Pada kuartal satu 2024, penjualan Tesla mengalami menurun yang cukup tajam karena persaingan yang semakin ketat, terutama dari merek China, serta perlambatan pertumbuhan penjualan kendaraan listrik di pasar global

 

2 dari 2 halaman

Tesla Mulai Cari Lokasi Pabrik Mobil Listrik di India

Tesla akan mengirim tim dari Amerika Serikat ke India, pada akhir April 2024 untuk mempelajari lokasi untuk pabrik mobil listrik senilai US$ 2 miliar hingga US$ 3 miliar. Demikian, laporan dari sumkber yang mengetahui masalah tersebut, disitat dari Financial Times, Kamis (4/4/2024).

Investasi Tesla di India sendiri, terjadi saat permintaan kendaraan listrik mulai melambat di pasar utama Amerika Serikat, dan Tiongkok. Sementara, persaingan di pasar tersebut, semakin sengit.

Kondisi tersebut, bahkan membuat Tesla mengalami penurunan pengiriman kendaraan pada kuartal pertama 2024, dan jauh dari target yang telah ditentukan.

Pembuat mobil listrik dari Negeri Paman Sam ini akan fokus di India, yang memiliki pusat otomotif seperti Maharashtra, Gujarat, dan Tamil Nadu.

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya