Anak Hilang Sejak Juli 2023 di Prancis Ditemukan Sudah Tinggal Tulang Belulang

Emile Soleil menghilang sehari setelah dia tiba di Desa Alpen untuk tinggal bersama kakek dan nenek dari pihak ibu selama liburan.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 01 Apr 2024, 15:52 WIB
Ilustrasi Garis Polisi (Freepik/Kjpargeter)

Liputan6.com, Paris - Penyelidik Prancis menemukan jasad balita yang hilang pada tahun 2023. Kasus anak hilang ini mengejutkan negara itu.

"Penyelidik kini berupaya mencari tahu bagaimana anak laki-laki itu meninggal," kata jaksa pada Minggu (31/3/2024), seperti dilansir The Guardian, Senin (1/4).

Emile Soleil, bocah berusia dua setengah tahun, menghilang pada 8 Juli tahun lalu saat tinggal bersama kakek dan neneknya di Desa Alpen.

Terakhir kali dua tetangga melihatnya berjalan sendirian di sebuah jalan di Le Vernet, Pegunungan Alpen Prancis.

"Pada hari Sabtu (30/3), polisi diberitahu tentang penemuan tulang di dekat Dusun Le Vernet," kata jaksa Jean-Luc Blachon.

Dia menambahkan pengujian genetik telah menunjukkan bahwa itu adalah jasad anak laki-laki tersebut.

"Berita yang memilukan ini sangat ditakutkan (terjadi)," kata orang tua anak tersebut dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh pengacara mereka, Jerome Triomphe, seraya menambahkan pihak keluarga meminta privasi.

2 dari 3 halaman

Pencarian Baru Dilakukan

Pegunungan Alpen. ( Dok. AP Photo/Matthias Schrader)

Jaksa belum memberikan penjelasan mengenai penyebab kematiannya, namun mengatakan bahwa penyelidik forensik terus menganalisis tulang-belulang yang ditemukan oleh seorang  pejalan kaki.

Sebuah penghalang jalan telah dipasang di satu-satunya jalan menuju Le Vernet pada hari Minggu dan jaksa menambahkan bahwa polisi sedang melakukan pencarian baru di daerah tempat mayat itu ditemukan.

Emile menghilang sehari setelah dia tiba di desa untuk tinggal bersama kakek dan nenek dari pihak ibu selama liburan.

Dia mengenakan kaus kuning, celana pendek putih, dan sepatu hiking saat itu.

3 dari 3 halaman

17 Orang Dimintai Keterangan

Ilustrasi polisi. (Pixabay/Shepherd Media)

Pencarian besar-besaran yang melibatkan polisi, tentara, anjing pelacak, helikopter dan drone sebelumnya gagal menemukan tanda-tanda keberadaan bocah malang tersebut.

Polisi sendiri telah memulai penyelidikan kriminal terhadap kemungkinan penculikan, namun juga mempertimbangkan kecelakaan sebagai penyebab kematian balita tersebut.

Petugas pada hari Kamis (28/3), kembali ke desa di mana tulang belulang bocah tersebut ditemukan, menutup daerah itu,  dan memanggil 17 orang termasuk anggota keluarga, tetangga, dan saksi untuk menceritakan kembali momen-momen terakhir sebelum dia hilang.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya