Buntut Larangan Puasa Ramadhan, Pemain Lyon Ini Pilih Hengkang dari Skuad Timnas Prancis U-19

Pemain Timnas Prancis U-19 Mahamadou Diawara memutuskan hengkang dari skuadnya. Hal itu menyusul adanya aturan dari FFF selaku federasi sepak bola Prancis yang melarang pemain Muslim untuk menjalani puasa Ramadhan saat berlatih dengan tim nasional.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 23 Mar 2024, 15:04 WIB
Gelandang Lyon asal Prancis Mahamadou Diawara (tengah) menguasai bola selama pertandingan sepak bola L1 antara Olympique Lyonnais (OL) melawanFC Lorient (FCL) di Stadion Groupama di Decines-Charpieu, Prancis pada 8 Oktober 2023. Diawara baru-baru ini dikabarkan memilih hengkang dari Timnas Prancis U-19 menyusul adanya larangan berpuasa Ramadhan untuk pemain Muslim. (JEFF PACHOUD / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pemain Timnas Prancis U-19 Mahamadou Diawara memutuskan hengkang dari skuadnya. Hal itu menyusul adanya aturan dari FFF selaku federasi sepak bola Prancis yang melarang pemain Muslim untuk menjalani puasa Ramadhan saat berlatih dengan tim nasional.

Melansir laporan ESPN, regulasi tersebut diimplementasikan secara menyeluruh dari level U-16 sampai senior. Hal ini membuat Diawara diklaim merasa tidak nyaman, sehingga dia lebih memilih meninggalkan skuad Timnas Prancis U-19 dan kembali ke klubnya di Lyon.

Keputusan Diawara pergi dari tim nasional juga sudah dikonfirmasi oleh FFF. Pihak federasi pun langsung memanggil penggawa Nantes, Dehmaine Tabibou Assoumani, untuk menggantikan pesepak bola kelahiran 2005 yang angkat kaki lebih dulu.

Presiden French Football Federation (FFF) Philippe Diallo juga sempat menjelaskan alasan pihaknya menerapkan aturan baru yang melarang dijalankannya ibadah puasa Ramadhan bagi pemain tim nasional.

Pria berusia 60 tahun menilai regulasi ini merupakan bagian dari penerapan prinsip netralitas statuta pendiri organisasi, yang ditujukan demi memastikan agama tidak mengganggu aktivitas seorang atlet.

2 dari 3 halaman

Ganti Puasa di Periode Lain

Regulasi FFF yang melarang para pemain Muslim menjalani ibadah puasa saat beraktivitas di tim nasional kabarnya sudah diumumkan di berbagai level, mulai dari bos U-16 Lionel Rouxel hingga juru taktik tim senior Prancis Didier Deschamps.. (AP Photo/Christophe Ena)

Masih merujuk pada laporan ESPN, pihak federasi sepak bola Prancis memang bersikeras meminta para pemainnya agar tunduk pada ritme organisasi selama mengikuti kegiatan di tim nasional.

Alhasil para pesepak bola Muslim yang sedang menjalani bulan Ramadhan tidak diperbolehkan mengikuti ibadah puasa ketika mereka beraktivitas di markas pelatihan Clairefontaine.

Sebagai gantinya, para pemain dianjurkan menutup hari puasa yang mereka lewatkan di luar bulan Ramadhan. Aturan ini juga sudah disosialisasikan oleh semua pelatih, mulai dari bos U-16 Lionel Rouxel hingga juru taktik tim senior Prancis Didier Deschamps.

3 dari 3 halaman

Sejumlah Pemain Tidak Senang

Gelandang Lyon asal Prancis Mahamadou Diawara (kanan) berebut bola dengan gelandang Lille asal Turki Yusuf Yazici (kiri) selama pertandingan sepak bola L1 Prancis antara Olympique Lyonnais (Lyon) dan LOSC (Lille) di Stadion Groupama, Lyon, pada 26 November 2023. (ARNAUD FINISTRE / AFP)

Regulasi tersebut tak ayal menimbulkan rasa tidak senang pada sejumlah pemain tim nasional Prancis. Laporan seorang agen kepada ESPN mengungkap beberapa penggawa Les Bleus merasa agama mereka tidak dihormati dengan adanya peraturan ini.

"Beberapa pemain tidak senang dengan keputusan ini. Mereka merasa agama mereka tidak dihormati, begitu pula dengan diri mereka," ucap agen yang mewakili beberapa pemain junior dan senior Prancis, seperti dilansir dari ESPN.

"Sebagian dari para pemain itu tidak ingin membuat keributan. Namun, Mahamadou merasa tidak senang (pada peraturan FFF), sehingga dia memilih hengkang (dari Timnas Prancis U-19)," sambung narasumber yang sama.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya